Oleh: Abu Hudzaifah, Lc
“Dan orang orang yang berkata, "Ya 
Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan 
kami sebagai qurrata a’yun (penyenang hati kami), dan jadikanlah kami 
imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqan : 74)
SETIAP keluarga Muslim 
senantiasa mengharapkan anggota keluarganya, khususnya istri dan 
anak-anaknya, menjadi qurrata a’yun. Sebab, anggota 
keluarga yang memiliki sifat qurrata a’yun akan mampu 
memberikan warna dan rasa tersendiri bagi anggota keluarga yang lain. 
Keberadaan anggota yang menjadi qurrata a’yun akan membuahkan 
ketentraman bagi keluarga yang lain.
Yang menjadi pertanyaan sekarang; apa yang 
dimaksud dengan istilah qurrata a’yun tersebut? Apa dan 
bagaimana karakter istri dan anak yang memiliki sifat qurrata a’yun yang
 menjadi idam-idaman setiap keluarga Muslim?
Secara mendasar, istilah Qurrata a’yun 
memiliki dua makna; Pertama, kata qurra bermakna
 tsabat, ketenangan dan keteguhan. Artinya, istri dan anak yang
 memiliki sifat qurrata a’yun adalah meraka yang memberikan 
ketenangan dan keteguhan. Jadi, harapan orang, mereka kelak mereka 
menjadi wasilah untuk meraih ketenangan jiwa.
Kedua, kata qurra memiliki
 makna yang kedua adalah dingin dan sejuk. Sehingga, makna qurrata a’yun
 adalah air mata yang menyejukkan dan sebagai pendingin pandangan 
mata/hati. Ia memiliki makna air mata kesejukan. Sebab, air mata yang 
dingin dan sejuk yang mengalir dari mata seseorang menunjukkan 
kesenangan dan kegembiraan. Berbada halnya bila air mata yang mengalir 
terasa hangat atau panas, maka air mata itu menunjukkan kegelisahan dan 
kekhawatiran. Harapan seorang ayah, anak dan istrinya menjadi sarana 
kebahagiaannya yang mampu mengalirkan air mata yang sejuk yang 
menunjukkan kebahagiaan dan kesenangan.
Berkaitan dengan karakter qurrata a’yun
 yang diidam-idamkan setiap Muslim, sebagian ulama berpendapat, 
bahwa mereka adalah anggota keluarga yang kita lihat taat dan beribadah 
hanya kepada Allah Ta’ala. Artinya, anggota keluarga seperti itulah yang
 mampu menyejukkan dan memberikan ketenangan dalam jiwa kita.
Boleh jadi air mata kita akan menetes 
bahagia saat menyaksikan mereka sebagai orang-orang yang taat dan 
senantiasa beribadah kepada Allah. Luar bisa, kabahagiaan yang akan 
menyapa seseorang menyaksikan anak dan istrinya rajin shalat, membaca 
Al-Quran, bersedekah, dan rutin melaksanakan ibadah dan ketaatan yang 
lainnya.
Ada yang berpendapat, karakter anggota 
keluarga yang menjadi qurrata a’yun adalah mereka yang mampu mencegah 
kita agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan dan dosa. Artinya, 
keberadaan anak dan istri yang mampu memberikan motivasi kepada kita 
untuk lebih taat beribadah kepada Allah Ta’ala. Sehingga, pandangan mata
 kita akan menjadi gembira dan senang saat memandang mereka. Subhanallah.
Ada yang berpendapat, yang dimaksud dengan 
anak istri yang menjadi qurrata a’yun bagi kita manaka kala 
mereka mendapatkan hidayah sehingga memeluk agama Islam. Betapa 
bahagianya seorang ayah Muslim manakala menyaksikan anggota keluarganya 
memeluk Islam yang merupakan satu-satunya agama yang diridhai oleh 
Allah. Dengan harapan mereka kelak dikumpulkan oleh Allah dalam naungan 
Islam saat di dunia ini, dan di surga saat memasuki alam akhirat. Allahummastajib.
Ada yang berpendapat, anak dan istri yang 
menjadi qurrata a’yun adalah anak shalih dan istri yang 
shalihah. Artinya, anak shalih yang mampu memberikan manfaat bagi orang 
tuanya, baik saat di dunia ini maupun kelak ketika di alam akhirat. 
Juga, istri yang shalihah adalah penyejuk pandangan bagi suaminya. 
Karena, istri shalihah akan mampu memberikan ketenangan dan kebahagiaan 
saat bersama di rumah maupun saat ditinggal dirumah untuk suatu 
keperluan.
Selain dengan memanjatkan doa di atas, 
untuk meraih dan menjadikan anak istri kita sebagai qurrata a’yun, langkah
 yang harus kita tempuh adalah mendidik mereka dengan pendidikan islami,
 memenuhi hak-hak mereka, serta senantiasa mengarahkan mereka agar tetap
 berada dalam petunjuk Allah Ta’ala.
Semoga Allah memudahkan langkah-langkah 
kita dalam mewujudkan anggota keluarga yang mampu menjadi penentram hati
 sekaligus penyejuk pandangan mata. Wallahu a’lam bish shawab.*
Abu Hudzaifah, Lc adalah
 penulis buku “30 Inspirasi Keluarga Harmonis”
                            
                            Red: Cholis Akbar

Tidak ada komentar:
Posting Komentar