Sabtu, 30 Juni 2012

Pengkhianatan Syiah Sepanjang Seajarah

Ceramah Pengkhianatan Syiah Ust. Farid Ahmad Ockbah

Pengkhianatan syiah 1.




Ibnu Sirin

MUHAMMAD BIN SIRIN

\

Sirin berhasrat menyempurnakan separuh dari agamanya dengan menikah setelah Anas bin Malik r.a. membebaskannya dari belenggu perbbudakan dan setelah pekerjaannya mendatangkan banyak keuntungan, karena dia memang seorang ahli membuat periuk.

Jatuhlah pilihannya pada budak wanita Abu Bakar Ash-Shiddiq yang bernama Shafiyah untuk dijadikan pendamping hidupnya. Shafiyah adalah seorang gadis muda yang cerah wajahnya, baik hatinya. Pandai dan sangat disayangi penduduk Madinah yang mengenalnya. Gadis-gadis remaja dan orang-orang tua yang melihatnya memiliki pandangan yang sama bahwa dia adalah seorang wanita yagn berpikiran cemerlang dan berbudi luhur. Yang paling menyayangi beliau adalah istri-istri Rasulullah saw., terutama ummul mukminin Aisyah r.a.


Jumat, 15 Juni 2012

Juraij Al Abid

JURAIJ AL-ABID



Pengantar

Kisah Juraij adalah kisah besar yang mengandung pelajaran-pelajaran dan nasihat-nasihat. Juraij adalah seorang ahli ibadah yang shalih di kalangan Bani israil. Dia membuat ibunya kesal karena dia mendatanginya selama tiga hari agar kedua matanya bisa melihatnya dan kedua telinganya bisa menyimak pembicaraannya. Setiap kali datang, dia pulang dengan tangan hampa karena Juraij sibuk dengan shalat dan ibadahnya. Maka ibu Juraij mendoakan kejelekan baginya dan Allah mengabulkan doanya. Ibunya mendoakan agar Juraij tidak mati sebelum melihat wajah wanita pezina. Lalu seorang wanita pezina menuduh Juraij telah melakukan zina dengannya. Dia mengklaim bahwa Juraij adalah ayah dari bocah yang dilahirkanya. Akan tetapi, Allah menyelamatkan Juraij karena keshalihan dan ketakwaannya. Allah membuat bocah yang masih merah bisa berbicara. Dia memberitahu bapak yang ia diciptakan dari airnya. Dengan itu Allah menjawab doa ibunya dan membebaskannya dari tuduhan wanita pezina karena keshalihannya.

Teks Hadis
Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidak berbicara dalam buaian kecuali tiga orang: Isa. Dan di kalangan Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang bernama Juraij. Dia sedang shalat. Lalu ibunya mendatanginya dan memanggilnya. Juraij berkata, 'Aku menjawabnya atau meneruskan shalat.' Ibunya berkata, 'Ya Allah, jangan matikan Juraij sebelum Engkau membuatnya melihat wajah wanita pelacur.' Pada waktu itu Juraij sedang berada di kuilnya, maka datanglah seorang wanita yang menawarkan diri kepadanya, tetapi juraij menolak. Lalu wanita itu mendatangi seorang pengembala dan melakukan zina dengannya. Wanita itu melahirkan seorang bocah. Wanita itu berkata, 'Anak ini dari Juraij.' Orang-orang pun mendatangi Juraij. Mereka menghancurkan kuilnya, mengeluarkannya dan mencacinya. Juraij lalu berwudhu melakukan shalat, kemudian mendatangi anak wanita itu. Juraij bertanya, 'Wahai bocah, siapa bapakmu?' Anak itu menjawab, 'Fulan si penggembala.' Orang-orang berkata, 'Kami akan membengun kuilnya dari emas.' Juraij menjawab, 'Tidak. Cukup dengan tanah.'"

Tata Cara menuntut

TATA CATA MENUNTUT ILMU



Barang siapa belum menekuni dasar-dasar ilmu, niscaya tidak akan bisa menguasai ilmu yang diinginkan. Barang siapa yang ingin mendapatkan ilmu langsung sekaligus, maka ilmu itu akan hilang dari dia secara sekaligus pula. Ada sebuah ungkapan: "Penuh sesaknya ilmu yang didengarkan secara berbarengan akan menyesatkan pemahaman." Dari sini, maka harus ada pendasaran terhadap setiap ilmu yang ingin engkau kuasai dengan cara menekuni dasar-dasar ilmu dan kitab yang ringkas pada seorang guru yang mumpuni, bukan dengan cara otodidak saja serta harus berjenjang dalam belajar.  Allah SWT berfirman (yang artinya), "Dan Al-Qur'an itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (Al-Israa': 106).
"Berkatalah orang-orang kafir: 'Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?' Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (Al-Furqaan: 32).

Liberalisasi di Indonesia

LIBERALISASI DI INDONESIA



Ide sekularisasi Islam di Indonesia pertama kali digulirkan oleh Nurcholish Madjid pada 3 Januari 1970. Idenya itu diadopsi dari pemikiran Harvey Cox dengan bukunya yang terkenal berjudul The Secular City. Nurcholish mungkin tidak menyadari bahwa apa yang ia lakukan adalah bagaikan membuka sebuah kotak pandora. Saat kotak itu terbuka, maka terjadilah peristiwa-peristiwa tragis yang susul-menyusul dan berlangsung secara liar, sulit dikendalikan lagi, hingga kini. Harvey Cox menyebutkan bahwa sekularisasi adalah akibat logis dari dampak kepercayaan Bible terhadap sejarah. Menurut Cox, ada tiga komponen penting dalam Bible yang menjadi kerangka asas sekularisasi, yaitu 'disenchantment of nature' yang dikaitkan dengan penciptaan (creation), 'desacralization of politics' dengan migrasi besar-besaran (exodus) kaum Yahudi dari Mesir, dan 'deconsecration of values' dengan Perjanjian Sinai. (Harvey Cox, The Secular: Secularization and Urbanization in Theological Perspective [New York: The Macmillan Company, 1967], hlm. 19-32).
Jadi, kata Cox, sekularisasi adalah pembebasan manusia dari asuhan agama dan metafisika, pengalihan perhatiannya dari 'dunia lain' menuju ke 'dunia kini'. Karena sudah menjadi suatu keharusan, kata Cox, kaum Kristen tidak seyogyanya menolak sekularisasi. Sebab, sekularisasi merupakan konsekuensi autentik dari kepercayaan Bible. Maka, tugas kaum Kristen adalah menyokong dan memelihara sekularisasi. (Harvey Cox, The Secular: Secularization and Urbanization in Theological Perspective [New York: The Macmillan Company, 1967], hlm. 15).
Edisi pertama Buku The Secular City dicetak pada tahun 1965. Buku Cox ini mencetuskan cause celebre agama di luar jangkauan pengarang dan penerbitnya sendiri. Buku ini merupakan best seller di Amerika dengan lebih 200 ribu naskah terjual dalam masa kurang dari setahun. Buku ini juga adalah karya utama yang menarik perhatian masyarakat kepada isu sekularisasi.

Sifat Munafik

SIFAT-SIFAT ORANG MUNAFIK



Dalam setiap generasi sepanjang zaman, di dalamnya tidak akan terlepas dari adanya orang-orang munafik dengan model yang berbeda-beda di setiap zamannya. Walaupun orang munafik zaman dahulu dengan munafik zaman sekarang dipisahkan oleh rentang waktu yang jauh, namun pada hakekatnya sangatlah dekat kesamaan mereka. Mereka berbeda zaman tetapi sama dan serupa sifat kemunafikan mereka, yaitu menampakkan sesuatu yang berlawanan dengan hatinya. Pada hati mereka terpendam sisi gelap berupa kekufuran, keraguan dan kerusakan terhadap Islam, tetapi badan mereka berada di sisi lain, yaitu kepura-puraan. Mereka membagus-baguskan perbuatan dan berlagak baik di hadapan lawan mereka yang sedang berkuasa dan mempunyai kekuatan. Di balik kepura-puraan ini mereka bernafsu untuk mendapatkan harta dunia walaupun tidak seberapa. Mereka rela menjual agama mereka dengan imbalan dunia, mereka mengaku beriman padahal dalam hatinya tersembunyi sebuah kekufuran. Allah ta'ala berfirman,

"Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)." (al-Baqarah: 93)

Hasan Al Bashri

 HASAN AL BASHRI


Telah datang kabar gembira kepada istri Rasulullah saw., Ummu Salamah, bahwa hendaknya yang bernama Khairah telah melahirkan bayi seorang laki-laki.

Ummul mukminin hanyut dalam kegembiraan dan wajahnya tampak ceria dan berseri-seri. Dia mengutus seseorang untuk membawa ibu dan banyinya ke rumah selama masa pemulihan pasca melahirkan. Khairah adalah budah yang paling belialu sayangi dan beliau telah rindu menantikan kelahiran bayi pertama dari budaknya itu.

Tak lama setelah itu, Khairahpun datang dengan bayi di gendongannya. Ketika Ummu Salamah memandangnya, beliau langsung menyukai bayi itu karena wajahnya yang tampan dan cerah, menarik hati siapapun yang memandangnya.

Ummu Salamah bertanya kepada budaknya, “Sudahkan engkau memberikan nama untuknya wahai Khairah?” Khairah menjawab, “Belum, aku ingin andalah yang memilihkan nama untuknya sesuka Anda.”

Ummu Salamah berkata, “Kita akan mmberi nama yang diberkahi Allah yaitu Hasan.” Lalu beliau mengangkat tangannya untuk mendoakan kebaikan bagi sang bayi.

Selasa, 12 Juni 2012

RAJA'

RAJA' BIN HAIWAN


Tiga ulama di masa tabi’in yang tidak ada bandingannya` dan tidak ada yang menyamainya. Seakan mereka bertemu dan bersepakat untuk saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran. Berjanji setia untuk selalu berada di atas kebaikan dan kebajikan, meniti hidupnya di atas taqwa dan ilmu, bertekad bula untuk berkhidmat kepada Allah dan Rasul-Nya dan juga kaum muslimin. Mereka itu adalah Muhammad bin Sirin dari Irak, Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr dari Hijaz dan Raja’ bin Haiwah dari Syam.

Marilah kita telusuri perjalanan saat-saat penuh berkah dalam sejarah orang yang ketiga ini, yakni Raja’ bin Haiwah.

Raja’ bin Haiwah lahir di Bisaan Palestina, kira-kira di akhir masa kekhalifahan Utsman bin Affan r.a. Asal usulnya dari kabilah Kindah Arab. Sehingga Raja’ adalah orang palestina dan keturunan Arab dan keluarga bani Kindah. Beliau tumbuh dalam ketaatan kepada Allah sejak kecil, dicintai Allah dan menyenangkan hati hamba-hamba-Nya.

Suami Istri

ETIKA SUAMI ISTRI


Orang Muslim meyakini adanya etika timbal balik antara suami dan istri, dan etika tersebut adalah hak atas pasangannya yang lain berdasarkan dalil-dalil berikut, 

Firman Allah Ta ‘ala, "Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang baik, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari isterinya. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana." (Al-Baqarah: 228).

Ayat yang mulia di atas menegaskan, bahwa setiap suami-istri mempunyai hak atas pasangannya, dan suami (laki-laki) diberi tambahan derajat atas wanita (istri) karena alasan-alasan khusus.

Sabda Rasulullah saw. di Haji Wada', "Ketahuilah, bahwa kalian mempunyai hak-hak atas wanita-wanita (istri-istri) kalian, dan sesungguhnya wanita-wanita (istri-istri) kalian mempunyai hak-hak atas kalian." (Diriwayatkan para pemilik Sunan dan At-Tirmidzi men-shahih-kan hadits ini).
Hak-hak ini, sebagian sama di antara suami-istri dan sebagiannya tidak sama. Hak-hak yang sama di antara suarni-istri adalah sebagian berikut:

Video Ceramah

CERAMAH AGAMA DARI PARA ASAATIIDZ

Nah teman-teman sekalian pada segmen ini saya akan berbagi video-video ceramah dari para al Ustadz di Indonesia semoga bermanfaat dan dapat menambah ghirah kita untuk terus berislam lebih Baik. Selamat menikmati kajian-kajian berikut.

  1. Agar Hidup Anda Lebih Bahagia (Ust. Farid Ahmad Okbah)
  2. Pengkhianatan Syiah Sepanjang Sejarah
  3. Tanda tanda Hari Kiamat (Dr. Ahmad Zain An Najah)

Ceramah Agama

CERAMAH AGAMA.
UST. FARID AHMAD OKBAH
AGAR HIDUP ANDA BAHAGIA

Selamat menikmati sajian berikut semoga bermanfaat dan membuat kita lebih baik



Senin, 11 Juni 2012

Download Buku-Buku

DOWNLOAD BUKU-BUKU YUK

Nah teman-teman pada bagian ini kami menyediakan kitab-kitab gratis yang bisa di download dan dimanfaatkan. Semoga bermanfaat bagi perjuangan Islam dan dakwah Islam. Selamat Menikmati :

Pahala BAcaan

Pahala
Bacaan Al-Qur'an
Buat Mayit

Pertanyaan :
Apakah pahala bacaan al Qur‘an atau ibadah yang lain sampai kepada mayit? Baik itu berasal dari anaknya maupun dari orang lain?

Jawaban :

Sebatas yang kami ketahui, tidak ada riwayat yang sah dari Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam (yang menerangkan) bahwa Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam membaca al Qur‘an dan memberikan pahalanya untuk kerabat beliau yang sudah meninggal ataupun untuk orang lain. Seandainya pahala bacaan itu bisa sampai kepada orang-orang yang sudah meninggal tersebut, tentu Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam sangat antusias melakukannya, dan beliau tentu menjelaskannya kepada umatnya agar bisa memberikan manfaat kepada orang-orang yang sudah meninggal, karena Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam sangat sayang kepada kaum Mukminin.

Para khulafa-ur-rasyidin setelah beliau, dan juga seluruh sahabat beliau, (mereka) telah berjalan di atas petunjuk Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam dalam masalah ini. Kami tidak mengetahui seorang (pun) di antara mereka yang menghadiahkan pahala bacaan al Qur‘an kepada orang lain. Sementara kebaikan dari semua

Ayat-ayat al Quran


Ayat-Ayat Al-Qur'an
yang Diakhiri
dengan
Asmaul Husna


Ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang diakhiri dengan Asmaul Husna
menunjukkan bahwa hukum yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut
memiliki keterkaitan dengan nama Allâh Ta'ala tersebut.


Ini adalah kaidah yang sangat mendalam dan bermanfaat. Bila ditelusuri pada seluruh ayat yang diakhiri dengan nama-nama Allâh Ta'ala (Asmaul Husna), niscaya akan kita dapati adanya kesesuaian yang sangat tepat yang menunjukkan bahwa syariat, perintah dan penciptaan; semua itu muncul dari nama-nama dan sifat-sifat-Nya, sekaligus berkaitan erat dengannya.
Pembahasan tentang sifat-sifat Allâh Ta'ala dan hukum-hukum-Nya termasuk pengetahuan dan ilmu yang paling mulia. Kita dapati ayat-ayat tentang rahmat Allâh Ta'ala, diakhiri dengan nama-nama-Nya yang mengandung sifat Rahmat. Ayat-ayat hukuman dan adzab ditutup dengan nama-nama yang memuat sifat Keperkasaan, Kedigdayaan, Kebijaksanaan, Ilmu dan Kekuasaan.
Perkara ini menjadi semakin penting karena jarang kitab-kitab tafsir yang membahas kaidah ini. Berikut ini beberapa contoh untuk menjelaskan kaidah di atas:
Allâh Ta'ala berfirman:
(Dia-lah Allâh) yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”
(Qs al-Baqarah/2:29)

Pembunuh 100

PEMBUNUH SERATUS NYAWA



Pengantar

Laki-laki ini tenggelam di dalam dosa. Dia telah membunuh seratus orang. Membunuh adalah perkara besar di sisi Allah, dosa agung di sisi-Nya. Akan tetapi, tidak ada dosa yang pelakunya tidak tercakup oleh rahmat Allah. Allah mengampuni seluruh dosa jika seorang hamba kembali kepada-Nya dan bertaubat. Manakala laki-laki yang bermandikan darah seratus orang in mengetuk pintu Tuhannya dengan benar, dia kembali kepada-Nya dengan penuh taubat. Maka Allah mengampuni dan menyayanginya.

Teks Hadis

Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Said Al-Khudri dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, "Pada Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang telah membunuh seratus orang. Lalu dia pergi bertanya dengan mendatangi seorang rahib. Dia bertanya, 'Adakah taubat untukku?' Dia menjawab, 'Tidak ada.' Maka dia membunuhnya.
Dia bertanya-tanya, lalu seorang laki-laki berkata kepadanya, 'Datanglah ke desa ini dan ini.' Saat dalam perjalanan itulah dia dijemput oleh maut. Maka malaikat rahmat dan malaikat adzab berselisih. Maka Allah mewahyukan kepada ini, 'Mendekatlah.' Dan Allah mewahyukan kepada ini, 'Menjauhlah.' Lalu berkata, 'Ukurlah antara keduanya. Maka dia lebih dekat kepada ini(desa yang dituju) satu jengkal. Dan dia diampuni."
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Said Al-Khudri bahwa Nabiyullah bersabda, "Pada umat sebelum kalian terdapat seorang laki-laki pembunuh sembilan puluh sembilan nyawa. Dia bertanya tentang penghuni bumi yang paling alim(pintar). Dia ditunjukkan kepada seorang rahib, dan dia mendatanginya. Dia berkata bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan nyawa, maka adakah taubat untuknya? Rahib itu menjawab, 'Tidak.' Dan dia membunuhnya untuk menggenapkan hitungan menjadi seratus.
Kemudian dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling alim. Dia pun ditunjukkan kepada seorang alim. Dia berkata bahwa dia telah membunuh seratus orang, lalu apakah dia masih bisa bertaubat? Dia menjawab, 'Ya, siapa yang menghalanginya dari taubat. Pergilah ke kota ini dan ini, karena di sana terdapat orang-orang yang beribadah kepada Allah. Maka beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka. Jangan pulang ke kotamu karena ia adalah kota yang buruk.'
Lalu dia berangkat. Di tengah perjalanan, dia mati. Malaikat rahmat dan malaikat adzab berselisih

Orang yang Kehilangan

ORANG YANG KEHILANGAN UNTA DI TANAH SUNYI


Pengantar

Ini adalah kisah seorang laki-laki yang kehilangan untanya di tanah yang sunyi lagi sepi. Lalu dia tidur, tapi tiba-tiba unta itu sudah berdiri di depan matanya. Saking bahagianya dia berucap, "Kamu adalah hambaku dan aku adalah tuhanmu." Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menyampaikan bahwa Allah lebih berbahagia terhadap taubat seorang hamba daripada orang yang menemukan kembali untanya yang hilang ini.

Teks Hadis

Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Samak berkata bahwa Nu'man bin Basyir berkhutbah, "Sungguh, Allah lebih berbahagia dengan taubat hamba-Nya daripada seorang laki-laki yang membawa makanan dan minumnannya di atas punggung unta, kemudian dia berjalan. Sesampainya di daerah yang sepi, datanglah waktu untuk qoilulah(tidur siang). Dia turun dan ber-qoilulah di bawah pohon. Dia tertidur dan untanya pergi meninggalkannya. Dia terbangun lalu berjalan beberapa jarak, tetapi dia tidak menemukan apa pun. Kemudian dia berjalan beberapa jarak untuk kedua kalinya, tetapi dia tetap tidak menemukan apa pun. Lalu dia berjalan beberapa jarak untuk ketiga kalinya, tetapi dia masih tidak menemukan apa pun. Dia kembali mendatangi tempat di mana dia beristirahat siang. Manakala dia sedang duduk, tiba-tiba untanya datang berjalan hingga dia menjatuhkan tali kekangnya di depannya. Sungguh Allah lebih berbahagia dengan taubat seorang hamba daripada orang ini manakala dia menemukan unta."
Samak berkata, "Sya'bi mengklaim bahwa Nu'man menyandarkan Hadis ini kepada Nabi. Adapun aku tidak mendengarnya.

Sa'id

 SA'ID BIN MUSAYYIB
(Sayyidut Tabi'in)


Suatu tahun, Amirul Mukminin Abdul Malik bin Marwan berhasrat untuk menunaikan haji ke Baitullah Al-Haram dan berziarah ke Haraimain yang mulia dan mengucapkan salam kepada Rasulullah saw.

Sampailah bulan Dzul Qa’dah, beliau berangkat menuju ke bumi Hijaz disertai tokoh-tokoh bani umayyah, para gubernurnya, pejabat pemerintah dan sebagian anaknya. Rombongan bertolak dari Damskus ke Madinah Al-Munnawarah tanpa tergesa-gesa. Tiap kali singgah atau di suatu tempat atau wilayah, mereka berisitirahat sambil mengadakan majelis ilmu dan saling memberikan peirngatan agar bertambah pengetahuannya tentang din dan mengisi jiwa dengan mutiara hikmah dan nasihat yang baik.

Sampailah rombongan tersebut di Madinah Al-Munawarah, Amirul Mukminin menuju tempat suci untuk memberi salam kepada penghuninya, Muhammad saw. Kemudian beliau melakukan shalat di Raudhah Asy-Syarifah. Beliau merasakan kesejukan, ketenangan dan ketentraman jiwa yang belum pernah beliau rasakan sebelumnya. Ingin rasanya beliau memperpanjang waktu kunjungannya di kota Rasulullah itu seandainya ada waktu luang.

Pemandangan yang paling mengesankan dan menarik perhatiannya di Madinah Al-Munawarah itu adalah banyaknya halaqah ilmu yang memakmurkan masjid Nabawi. Di sana berkumpul para ulama besar dan tokoh-tokoh tabi’in bagaikan bintang-bintang bercahaya di ufuk langit. Ada halaqah Urwah bin Zubair, ada halaqah Sa’id bin Musayyab, dan ada halaqah Abdullah bin Utbah.

Suatu hari Amirul Mukminin terbangun dari tidur siangnya tiba-tiba, tidak seperti biasa. Lalu dipanggilnya penjaga, “Wahai Maisarah!” Maisarah menjawab, “Saya wahai Amirul Mukminin.” Beliau berkata, “Pergilah ke masjid Nabawi dan undanglah salah satu ulama yang berada di sana untuk memberikan peringatan kepada kita.”

Kopi Luwak

HUKUM KOPI LUWAK
Dr. Ahmad Zain An Najah


Pengertian Kopi Luwak

Kopi Luwak adalah kopi yang diproduksi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak. Dan luwak adalah sejenis musang, karenanya biasa dikatakan musang luwak. Dia senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak, termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak.[1]

Berdasarkan keterangan di atas maka kopi luwak hukumnya dikembalikan kepada dua masalah : Apakah musang itu halal dimakan ataukah tidak? Dan apakah kotorannya suci ataukah najis?

Hukum Daging Luwak

Musang luwak adalah hewan menyusu (mamalia) yang termasuk suku musang dan garangan (Viverridae). Nama ilmiahnya adalah Paradoxurus hermaphroditus dan di Malaysia dikenal sebagai musang pulut. Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), careuh (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.[2]

Di desa-desa luwak dikenal sebagai binatang yang suka memangsa ayam, sehingga sering dikejar-kejar oleh penduduk desa. Tetapi sebenarnya, luwak lebih sering memakan aneka buah-buahan di kebun dan pekarangan, seperti buah pepaya, pisang, bahkan coklat. Luwak juga suka makan serangga, cacing tanah, kadal serta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus.

Pertanyaannya, apakah luwak termasuk binatang buas yang haram untuk dimakan ? Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini :

Umar Bin Abdul Aziz

Umar bin Abdul Aziz (Tiga Peristiwa Penting Bersama Beliau) 

Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya


Berita tentang khalifah tabi’in Umar bin Abdul Aziz ini penuh dengan perjalanan yang mengesankan. Setiap Anda selesai membaca satu lembar kisah hidupnya, maka hati akan tergerak untuk mengetahui lembar berikutnya. Lembar-lembar yang semakin kaya akan keindahan… makin ke dalam semakin menakjubkan.

Telah kami kisahkan tiga peristiwa yang menggambarkan kehidupan khalifah rasyidah yang kelima ini pada bab terdahulu. Maka marilah kita nikmati sekarang tiga peristiwa lain yang tak kalah menarik dan mengesankan dari yang telah kami ceritakan di depan.

Kisah pertama, diceritakan oleh Dukain bin Sa’id Ad-Darimi seorang penyair tersohor, dia berkata:

“Suatu ketika saya mendatangi Umar bin Abdul Aziz sewaktu masih menjadi gubernur Madinah, aku diberi hadiah 15 ekor pilihan. Setelah berada di tanganku, aku memperlihatkannya, aku merasa kagum melihatnya, aku menjadi khawatir membawanya pulang ke desaku seorang diri, sedangkan aku merasa sayang untuk menjualnya.

Ahnaf Bin Qais

AHNAF BIN QAIS (Pemimpin Bani Tamim)
Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya


Ketika itu, kota Damaskus sedang tersenyum manis menyambut datangnya musim semi. Berbangga dengan kesuburan tanah dan taman-tamannya yang indah berseri.

Hari itu Amirul Mukminin Muawiyah bin Abi Sufyan sedang bersiap menerima para utusan di istana. Ketika kesempatan pertama dibuka, Ummul Hakam binti Abi Sufyan segera menempati tempat duduknya di balik tabir. Dari situ dia bisa mendengarkan pembicaraan-pembicaraan dalam majelis kakaknya tentang hadits-hadits Nabi saw. Dia mengisi dirinya dengan apa-apa yang didengarnya dari penasihat istana, laporan tentang berbagai hal, berita  yang aneh-aneh, syair-syair yang indah atau hikmah-hikmah yang luhur.

Putri bangsawan ini sangat cerdas dan bersemangat untuk mencapai ketinggian martabat. Sementara kakaknya menerima orang-orang yang menghadap berdasarkan kedudukannya. Sahabat-sahabat Rasulullah aw. Selalu didahulukan dari yang lain, baru kemudian menyusul tokoh-tokoh tabi’in, para ulama dan kalangan bangsawan.

Ibu Menyusui

 Penelitian: Ibu Menyusui Ternyata Lebih Langsing Kembali



Hidayatullah.com—Di era modern, banyak kaum ibu menghindari menyusui anaknya. Padahal manfaat menyusui justru lebih banyak. Di antaranya adalah membuat mereka lebih cepat langsing kembali. 

Hal itu dikatakan dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD, dari Divisi Metabolik dan Endokrin Departemen Penyakit Dalam FKUI.

Hal itu disampaikannya kepada media, usai menjadi pembicara dalam media edukasi bertemakan penyakit kardiovaskular dan diabetes, di Jakarta, Kamis (11/05/2012).

"Pada saat ibu memberikan ASI ekslusif, itu berarti dia sudah mengurangi timbunan lemak yang memang dicadangkan tubuh pada ibu hamil," ujarnya dikutip detik.com.

Lemak tersebut, lanjutnya, memang disiapkan tubuh untuk bekal menyusui bayinya.

Lemak tersebut akan digunakan dalam memproduksi ASI, sehingga bila tidak menyusui, maka lemak yang tidak terpakai akan tetap tertimbun, kata Dyah.

"Nah, ASI yang tidak diberikan akan mengendap, otomatis bobot tubuh tidak akan turun," katanya.

Selain itu menyusui memiliki manfaat lain terutama bagi bayi, karena terbukti bayi yang diberikan ASI eksklusif sejak lahir, akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih dibandingkan dengan bayi yang hanya meminum susu formula.

Sunat Ala Yahudi

 Sunat ala Yahudi Sebabkan Penyakit dan Kematian




Hidayatullah.com—Ritual sunat ala Yahudi, di mana tukang sunat menghisap darah dari kemaluan anak yang baru lahir, telah menyebabkan setidaknya 11 kasus herpes dan 2 anak meninggal dunia dalam 10 tahun terakhir, kata otoritas kesehatan Amerika Serikat, Kamis (7/6/2012), sebagaimana dilansir AFP.
Kasus infeksi herpes simplex virus (HSV-1) itu semuanya terdokumentasi di kota New York dari tahun 2000 sampai 2011, dan beberapa di antaranya terjadi di lingkungan tempat tinggal yang sama, tulis laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
“Hisapan lewat mulut pada luka terbuka beresiko menularkan HSV-1 dan bibit-bibit penyakit lain kepada bayi dan itu tidak aman,” tulis laporan mingguan CDC tentang morbiditas dan mortalitas.
“Sunat adalah prosedur bedah berupa pemotongan kulit utuh, tehnik steril harus digunakan untuk meminimalisasi resiko infeksi,” imbuh laporan itu.
HSV-1 merupakan infeksi yang umum terjadi, sebagian pakar mengatakan menjangkiti 90 persen populasi. Biasanya menimbulkan semacam luka lecet pada bagian mulut, atau bisa juga menimbulkan herpes pada alat kelamin. Obat penyakit ini belum ada.
Pada bayi, infeksi HSV-1 dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen.

Video Game Bikin Lambat

Video Game Hanya Bikin Anak Lambat Membaca


Hidayatullah.com—Apakah Anda termasuk salah satu orangtua yang suka memberi kesempatan anak terbiasa main video game? Sebaiknya Anda berpikir ulang.  Temuan terbaru menunjukkan mainan digital tersebut dapat mengganggu perkembangan akademis mereka. Sehingga, mereka jadi lambat membaca dan menulis.

Video game tak sepenuhnya jahat. Tapi orangtua harus tetap memantau penggunaan video game agar tak berlebihan. Jadi, orangtua tak harus menyingkirkan berbagai jenis vide game seperti Playstation.

Sebuah penelitian yang dilakukan Robert Weis, psikolog di Denison University di Ohio, memantau efek bermain video game pada kemampuan belajar anak laki-laki. Mereka tak melibatkan anak-anak perempuan karena tak bermain video layaknya bocah laki-laki.

BADAI MATAHARI

 BADAI MATAHARI MEMUNCULKAN AURORA BOREALIS



Hidayatullah.com—Bumi sedang terpapar badai matahari terkuat sejak 2005, yang mengeluarkan partikel berenergi tinggi.
Badai tersebut dapat mengganggu kinerja satelit dan jalur penerbangan. Maskapai penerbangan Amerika Serikat, Delta, dilaporkan telah mengalihkan penerbangannya antara Asia dan Detroit, AS, yang melewati rute di sekitar daerah kutub utara.
Selain mengganggu jalur komunikasi satelit dan penerbangan, bagai geomagnetik itu juga dapat memunculkan masalah bagi para astronot di luar angkasa. Namun meskipun demikian, enam Stasiun Ruang Angkasa Internasional yang mengorbit telah diberitahu bahwa mereka tidak perlu mengambil tindakan apapun.
Walau terdengar agak menyeramkan, bagai matahari sesungguhnya memunculkan pemandangan indah di kutub utara dengan munculnya fenomena alam Aurora Borealis atau cahaya di kutub utara, dengan arah penampakan yang lebih ke selatan dari biasanya.
Euronews melaporkan, (25/01/2012) para ahli berpendapat bahwa jika langit cerah, maka kemungkinanan orang dapat melihat fenomena alam Aurora Borealis yang sangat indah itu dari London.*

Red: Dija

Setitis Ikhtiar Berharap HIdayah



SETETES IKHTIAR BERHARAP HIDAYAH
 ABU HAFIZH AL BUKHARI

Firman Allah :
أَفَمَن زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَناً فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ ﴿٨﴾
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS. Faathir : 8)
لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَـكِنَّ اللّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَمَا تُنفِقُواْ مِنْ خَيْرٍ فَلأنفُسِكُمْ وَمَا تُنفِقُونَ إِلاَّ ابْتِغَاء وَجْهِ اللّهِ وَمَا تُنفِقُواْ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ ﴿٢٧٢﴾
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS. AL Baqarah : 272)
Sebagai seorang hamba tugas kita hanyalah berdo’a dan berikhtiar optimal hingga akhirnya berujung tawakal dan sabar dalam mengusahakan sesuatu. Terkadang segala daya dan upaya telah dilakukan namun hasil yang diharapkan jauh dari apa yang telah dicanangkan. Kenapa hal itu bisa terjadi? Banyak hal yang bisa dipetik dan dievaluasi dari setiap aktivitas yang kita lalui. Yang pasti ada hikmah yang bisa diperoleh dan dinikmati. Karenanya tidak perlu kecewa dan berputus asa. Hanyalah orang-orang kafirlah yang berputus asa dari rahmat Allah. Bisa jadi sesuatu yang kita harapkan belum tentu yang terbaik menurut kalkulasi Allah. Dan boleh jadi sesuatu yang kita benci ternyata berasa manis  dikemudian hari. Sebagaimana firman Allah :
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ ﴿٢١٦﴾
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah : 216)
Yah … Allah yang Maha Tahu sedangkan kita tidak tahu menahu akan hal-hal yang belum terjadi. Dan karena sesungguhnya Allah memberikan sesuatu yang kita butuhkan dan bukan keinginan kita yang terkadang kita minta tanpa mengetahui ilmunya. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyesuaikan keinginan kita agar sesuai dengan keinginan Allah yang telah digariskan dalam aturannnya.
Begitu pula halnya dalam mendidik anak. Kita harus sadar bahwasanya hidayah Allah bukanlah hak mutlak kita. Dia adalah karunia dan pemberian Allah semata. Allah menunjuki siapa saja yang dikehendaki dan menyesatkan siapa yang dikehendakiNya.
Jikalau Rasulullah sebagai hamba pilihan yang paling bertaqwa tak mampu memberi hidayah kepada paman beliau tercinta lalu bagaimana pula kita? Allah berfirman kepada Nabi-Nya :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ﴿٥٦﴾
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. Al Qashash : 56)
Sehingga karena sayangnya beliau dengan pamannya yang meninggal dalam kemusyrikan, Rasulullah bermohon ampunan untuknya kepada Allah dan Allah pun menegurnya dengan keras. Sebagaimana yang telah difirmankan :
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَن يَسْتَغْفِرُواْ لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُواْ أُوْلِي قُرْبَى مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ ﴿١١٣﴾
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahannam. (QS. At Taubah : 113)
Teringat pula kisah-kisah nabi-nabi terdahulu terhadap orang-orang terdekatnya seperti ayah, Istri ataupun anak-anak mereka yang tidak mengindahkan seruan mereka. Seperti nabi Nuh AS dengan istri dan anaknya. Begitu pula Nabi Luth As yang tak jauh beda episodenya dengan nabi Nuh As. Khalilullah nabi Ibrahim As dengan ayahnya sang pembuat patung. Karena begitu besarnya cinta mereka kepada keluarganya, para nabi Allah masih mendoakan kebaikan dan keselamatan kepada keluarga mereka disaat azab meluluh lantakkan mereka karena keingkaran mereka terhadap seruan Allah. Sebagaimana yang dilakukan nabi Nuh As. Hingga Allah menegurnya dengan teguran yang keras. Sebagaimana hal ini di abadikan apik oleh Allah dalam Al Quran :
وَنَادَى نُوحٌ رَّبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابُنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ ﴿٤٥﴾ قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلاَ تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ ﴿٤٦﴾
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya." Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." (QS. Huud : 45-46)
Setelah teguran yang keras itu disampaikan, kemudian nabi Nuh As tertunduk meminta ampun kepada Allah atas ketidaktahuannya sembari berkata :
قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلاَّ تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُن مِّنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٤٧﴾