Istiqamah Pasca Ramadhan
Adapun Istiqamah itu sendiri mempunyai tiga makna :
Makna Yang Pertama : Istiqamah berarti lurus dan tidak bengkok. Shirathal Mustaqim adalah jalan yang lurus dan tidak bengkok.
Istiqamah di dalam beramal berarti amal yang kita lakukan harus lurus dan benar. Amal yang lurus dan benar harus mempunyai dua syarat ; yaitu diniatkan ikhlas karena Allah swt dan harus sesuai dengan tuntunan nabi besar Muhammad saw.......berikut artikel selengkapnya :
إِنَّ
الْحَمْدَ للهِ ، نَحْمَدُهُ ، وَنَسْتَعِيْنُهُ ، وَنَسْتَغْفِرُهُ ،
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا ، وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءلونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا .
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءلونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا .
أ للَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ ، أ
للَّهُمَّ ٌ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين
إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ
Ma’asyiral Muslimin...Jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah...
Marilah pertama kali, kita mengucapkan
syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita,
nikmat Iman, nikmat Islam dan nikmat kesehatan, sehingga kita bisa
hadir
untuk melaksanakan sholat Jum’at di masjid yang dimuliakan Allah
ini.
Yang kedua, marilah kita selalu
meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt, yaitu dengan menjalankan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Ma’asyiral Muslimin...
Baru saja kita menyelesaikan ibadah
puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, dan ini merupakan bentuk nikmat
Allah yang lain, yang harus kita syukuri juga. Nikmat beribadah selama
satu bulan penuh ini harus kita syukuri dengan cara meneruskan ibadah
tersebut pasca Ramadhan.
Salah satu tanda seseorang mendapatkan
lailatul qadar adalah bahwa orang tersebut bisa istiqamah dalam
ibadahnya pasca Ramadhan. Dalam hal ini Allah swt berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ
ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا
تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ
تُوعَدُونَ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي
الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا
تَدَّعُونَ
“ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian istiqamah dalam
keyakinan tersebut, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah
kepadamu." Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia
dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan
memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta(Qs Fusshilat : 30 – 31 )
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah....
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah....
Adapun Istiqamah itu sendiri mempunyai tiga makna :
Makna Yang Pertama : Istiqamah berarti lurus dan tidak bengkok. Shirathal Mustaqim adalah jalan yang lurus dan tidak bengkok.
Istiqamah di dalam beramal berarti amal
yang kita lakukan harus lurus dan benar. Amal yang lurus dan benar
harus mempunyai dua syarat ; yaitu diniatkan ikhlas karena Allah swt dan
harus sesuai dengan tuntunan nabi besar Muhammad saw. Hal ini sesuai
dengan firman Allah swt :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“ Yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” ( Qs Al Mulk : 2 )
Adapun yang dimaksud dengan “ ahsanu ‘amala “ pada ayat di atas adalah : akhlasuhu wa ashwabuhu ( yang paling ikhlas diniatkan untuk Allah swt dan yang paling sesuai dengan tuntutan Rasulullah saw ).
Kita setiap hari di dalam sholat lima
waktu diwajibkan membaca surat Al Fatihah paling tidak sebanyak 17
kali. Di dalamnya kita memohon kepada Allah seraya mengucapkan : “ Ihdina ash- shiratha al mustaqim “
( tunjukilah kami jalan yang lurus ) artinya tunjukilah kami jalan
menuju keikhlasan di dalam beramal dan yang sesuai dengan tuntunan
Rasulullah saw.
Oleh karenanya, Allah menerangkan maksud
dari pada jalan yang lurus tersebut, yaitu jalannya orang-orang yang
telah Engkau beri kepada mereka kenikmatan. Pertanyaannya adalah siapa
saja yang telah diberi kepada mereka nikmat itu ? Hal ini telah
diterangkan oleh Allah di dalam firman-Nya :
وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ
فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ
النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ
أُولَـئِكَ رَفِيقًا
“ Dan barangsiapa yang mentaati
Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang
yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah
teman yang sebaik-baiknya.” ( Qs An Nisa’ : 69 )
Bentuk istiqamahyang pertama ini
menuntut kita untuk selalu menuntut dan mencari ilmu, agar amalan kita
sesuai dengan tuntutan Rasulullah saw.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah....
Makna Yang Kedua :
Istiqamah berarti kontinue dan terus menerus serta berkesinambungan.
Kalau kita mengatakan kepada seseorang bahwa dia adalah orang yang
istiqamah melakukan sholat lima waktu berjama’ah di masjid, artinya
bahwa fulan tersebut secara terus menerus, dan berkesinambungan
melakukan sholat lima waktu sepanjang hidupnya di masjid secara
berjama’ah hingga akhir hayatnya.
Makna istiqamah seperti ini pernah
diisyaratkan oleh Rasulullah saw dalam beberapa hadistnya, diantaranya
adalah hadist Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ
تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ إِذَا
عَمِلَتْ الْعَمَلَ لَزِمَتْهُ
"Amalan yang paling dicintai Allah
adalah yang terus-menerus (dilakukan) meskipun sedikit." Al Qasim
berkata; Dan Aisyah, bila ia mengerjakan suatu amalan, maka ia akan
menekuninya.” ( HR Muslim, no : 1306 )
Di dalam riwayat lain disebutkan :
سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَاعْلَمُوا أَنْ
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدَكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ وَأَنَّ أَحَبَّ
الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
"Beramallah sesuai dengan sunnah dan
berlaku imbanglah, dan ketahuilah bahwa salah seorang tidak akan masuk
surga karena amalannya, sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah
adalah yang terus menerus walaupun sedikit." ( HR Bukhari, no : 5983 )
Dari dua hadist di atas, kita mengetahui
bahwa amalan yang terus menerus dilakukan oleh seorang muslim walaupun
sedikit jauh lebih baik dari pada amalan yang banyak tapi hanya
dilaksankan sekali dan terputus. Seseorang yang membaca Al Qur’an setiap
hari satu juz serta terus menerus sepanjang hidupnya juah lebih baik
daripada seorang muslim yang mengkhatamkan al Qur’an sepuluh kali pada
bulan Ramadhan, tetapi setelah bulan Ramadhan pergi, dia tidak pernah
lagi membaca Al Qur’an.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah....
Makna Yang Ketiga : Istiqamah berarti sesuatu yang bisa mengantarkan sampai tujuan.
Seseorang yang beramal ikhlas karena
Allah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw, serta terus menerus
melakukan hal itu pada seluruh aktifitas hidupnya, maka tidak diragukan
lagi dia akan sampai pada tujuan yang selama ini dicita-citakannya,
yaitu husnul khoatomah, mati dalam keadaan muslim.
Hal ini pernah diwasiatkan oleh para
nabi kepada anak-anaknya, sebagaimana yang dilakukan oleh nabi Ibrahim
dan Ya’kub as, sebagaimana firman Allah swt :
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ
وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ
تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“ Dan Ibrahim telah mewasiatkan
ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata):
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu,
maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". ( Qs Al Baqarah : 132 )
Selalu istiqamah di dalam memegang teguh
ajaran Islam sampai akhir hayat ini merupakan bentuk dari ketaqwaan
kepada Allah swt yang sebenarnya, sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“ Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” ( Qs Ali Imran : 102 )
Demikianlah khutbah singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua amien…
بارك الله لكم في القرآن الكريم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم .
Khutbah Kedua :
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Pada kesempatan khutbah kedua ini, saya
hendak menyimpulkan apa yang sampaikan pada khutbah pertama, yaitu bahwa
seorang muslim yang baik, tidaklah membatasai diri untuk beramal sholeh
pada bulan Ramadhan saja, karena Allah Yang memerintahkan kita untuk
berpuasa pada bulan Ramadhan, adalah Allah Yang memerintahkan kita untuk
istiqamah di dalam amal sholeh sepanjang tahun setelah bulan Ramadhan.
Adapun istiqamah mempunyai tiga makna,
yaitu lurus, kontinue serta jalan yang mengantarkan sampai tujuan. Oleh
karenanya, untuk tetap istiqamah kita harus berjalan pada jalan yang
lurus dan tidak bengkok, dan ini memerlukan pembelajaran terus menerus,
menuntut kita untuk selalu menuntut ilmu setiap saat, karena dengan ilmu
tersebut, ibadaha kita akan bisa lurus dan tidak bengkok. Dan seperti
ini harus dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti sedikitpun,
sehingga akan mengantarkan kita kepada tujuan akhir hidup kita, yaitu
menggapai husnul khatimah, mati dalam keadaan memegang teguh ajaran
Islam ini.
Mudah-mudahan kita dijadikan hamba-hamba-Nya yang tetap istiqamah sampai akhir hayat kita . Amien.
أ للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْراَهِيْمَ ، ٌ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين
إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَات
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ
الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى
فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا
مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
Jakarta, 24 Syawal 1431 H/ 3 Oktober 2010 M
Dr. Ahmad Zain An Najah, MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar