Rabu, 26 Januari 2011

Hikmah Ibrahim

MENELADANI NABI IBRAHIM

Allâh Ta'ala telah menciptakan jin dan manusia dan mengujinya dengan berbagai kenikmatan-Nya yang agung dan anugerah-Nya yang berlimpah. Sebagian manusia ada yang memanfaatkannya dengan baik dan bersemangat dalam memenuhi kewajibannya, dan sebagian lagi ada yang lalai terhadap apa yang telah menjadi kewajibannya. Di antara ujian yang diberikan Allâh Ta'ala atas umat manusia saat ini, yaitu agar mereka ber-ittiba' (mengikuti) Rasul-Nya, Muhammad Shallallâhu 'Alaihi Wasallam.
Para nabi berada di atas agama yang sama, yakni ber-tauhid (beribadah semata-mata hanya kepada Allâh Ta'ala) meskipun dengan syariat yang mungkin berbeda. Sehingga, mengikuti Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam merupakan bagian dari mengikuti jejak para nabi dan sekaligus dibarengi dengan kecintaan terhadap mereka.

Qowaid Fiqh

 Qowaid Al Fiqhiyah

Allâh Ta'ala dan Rasul-Nya, tidaklah memerintahkan sesuatu
kecuali yang murni mendatangkan maslahat atau maslahatnya dominan.
Dan tidaklah melarang sesuatu
kecuali perkara yang benar-benar rusak atau kerusakannya dominan.

Kaidah ini mencakup seluruh syari’at agama ini. Tidak ada sedikitpun hukum syari’at yang keluar dari kaidah ini, baik yang berkait dengan pokok maupun cabang-cabang agama ini, juga berhubungan dengan hak Allâh Ta'ala maupun yang berhubungan dengan hak para hamba-Nya.

Hadits Kefakiran

 KEFAKIRAN MENDEKATI KEKUFURAN?

Istilah angka kemiskinan, pendapatan perkapita, pengentasan kemiskinan, tingkat harapan hidup, acap kali kita jumpai. Para ahli ekonomi membahasnya dengan serius, bagaikan menghadapi sebuah keburukan yang wajib dienyahkan. 
Bahkan ada yang berani menegaskan, masalah utama keterpurukan negara saat ini adalah masalah perekonomian,jika masalah ekonomi bisa ditanggulangi maka negara akan menjadi baik. Demikianlah, masalah ekonomi seakan-akan masalah yang paling inti dari kehidupan ini. 
Mungkin saja, para pencetus pemikiran tersebut terpengaruh dengan sebuah hadits yang beredar di masyarakat yaitu "Hampir-hampir kefakiran itu menjadi kekufuran". 
Nah, apakah hadits yang ngetop ini benar-benar shohih ucapan Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam?!

Imam Syafii

 MENGENAL IMAM SYAFII RAHIMAHULLAH LEBIH DEKAT



TAQDIM
Segala puji bagi Alloh yang membangkitkan para ulama, penerus dakwah nabawiyyah. Mereka menunjuki orang yang tersesat jalan, sabar menghadapi rintangan, menghidupkan orang mati hati dengan al-Qur‘an, dan menyalakan cahaya Alloh untuk orang-orang yang terlelap dalam kebutaan. Betapa banyak korban Iblis yang mereka sembuhkan dan betapa banyak orang tersesat kebingungan yang mereka selamatkan!
Alangkah besarnya jasa mereka terhadap manusia, tetapi alangkah jeleknya balasan manusia kepada mereka! Mereka menepis segala penyelewengan orang-orang yang berlebih-lebihan, kedustaan pembela kebatilan, dan penafsiran orang-orang jahil yang kebingungan — yang melepaskan tali fitnah dan mengibarkan bendera kebid’ahan, mereka berselisih dalam al-Qur‘an, menyelisihi kandungan al-Qur‘an, dan bersatu untuk meninggalkan al-Qur‘an, mereka berkata tentang Alloh dan kitab-Nya tanpa dasar ilmu, menyebarkan syubhat untuk menipu manusia yang dungu. Kita berlindung kepada Alloh dari fitnah yang menyesatkan.1

Senin, 17 Januari 2011

Keajaiban Hati


KEAJAIBAN HATI

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾
088. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
089. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih
(QS. 26 : 88 – 89)

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ﴿٢٨﴾

028. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. 13 ; 28)

Sesuatu yang paling mulia pada diri manusia adalah hatinya. Hati merupakan tempat mengalirnya cahaya Allah dan hanya hati pulalah yang bisa mengetahui Allah, pendorongnya untuk bertindak dan berusaha, yang mengungkap apa yang ada disisi Allah. Sedangkan

Rabu, 12 Januari 2011

Mencintai Sejantan Ali

Mencintai Sejantan Ali

by Andri Al Maghriby on Monday, December 13, 2010 at 5:57pm


Ingatkah akan cerita ali dan Fatimah?

Aku,,, tak begitu hafal alur pasti cerita mereka, tapi sedikit tersamar, inti perjalanan mereka padu dalam sebuah ikatan pernikahan. Mungkin sedikit banyak kita bisa menemukan hikmah: keridhoan dan “kejantanan”.

Fatimah adalah putri Rasulullah saw. dan Ali adalah sepupunya. Usia mereka tak berbeda jauh, bisa dikatakan seumur, karib kecil.

Tak ada yang tahu bahwa ada rahasia yang selalu tersimpan dalam hati Ali pada hari-hari bujangnya. Rahasia itu adalah Fatimah, putri sang nabi yang sungguh mempesona. Ali tak paham apakah perasaan itu yang disebut dengan cinta, tapi apa pedulinya. Tak ada yang lebih harus ia utamakan selain cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, jadi tak perlu lah cinta itu ia pikirkan dalam-dalam.

Namun, apa yang terjadi ketika sesak tiba-tiba merangsek dalam hati Ali saat tahu bahwa abu Bakar melamar Fatimah. Laki-laki sahabat Rasulullah, yang dalam sabdanya, rasulullah berkata: jika seluruh amalan kaum muslim ditimbang dengan amalan Abu Bakar, maka timbangan itu akan tetap berat pada amal abu bakar. Ironi bagi Ali. Siapa dirinya? Seorang pemuda tanggung, miskin, dan berasal dari keluarga miskin. Mana mungkin ia sebanding

Selasa, 11 Januari 2011

Doa- Doa Rasulullah


Saiyyidul Istighfar

حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ الْعَدَوِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ

Kamis, 06 Januari 2011

Mencintai Penanda Dosa

Mencintai Penanda Dosa

oleh Salim A. Fillah Empat pada 19 November 2010 jam 9:32
Dalam hidup, Allah sering menjumpakan kita dengan orang-orang yang membuat hati bergumam lirih, “Ah, surga masih jauh.” Pada banyak kejadian, ia diwakili oleh orang-orang penuh cahaya yang kilau keshalihannya kadang membuat kita harus memejam mata.
Dalam tugas sebagai Relawan Masjid di seputar Merapi hari-hari ini, saya juga bersua dengan mereka-mereka itu. Ada suami-isteri niagawan kecil yang oleh tetangganya sering disebut si mabrur sebelum haji. Selidik saya menjawabkan, mereka yang menabung bertahun-tahun demi menjenguk rumah Allah itu, menarik uang simpanannya demi mencukupi kebutuhan pengungsi yang kelaparan dan kedinginan di pelupuk mata.
“Kalau sudah rizqi kami”, ujar si suami dengan mata berkaca nan manusiawi, “Kami yakin insyaallah akan kesampaian juga jadi tamu Allah. Satu saat nanti. Satu saat nanti.” Saya memeluknya dengan hati gerimis. Surga terasa masih jauh di hadapan mereka yang mabrur sebelum berhaji.
Ada lagi pengantin surga. Keluarga yang hendak menikahkan dan menyelenggarakan walimah putra-putrinya itu bersepakat mengalihkan beras dan segala anggaran ke barak pengungsi. Nikah pemuda-pemudi itu tetap berlangsung. Khidmat sekali. Dan perayaannya penuh doa

Bahagia Dunia akhirat

Dua Cara Jitu Bahagia di Dunia dan Selamat di Akhirat

E-mail Print PDF
Sekalipun dia seorang penjahat, dia tidak ingin anak keturunannya mewarisi perbuatannya. Itulah fitrah manusia, yang sesungguhnya senang kepada kebaikan 

Oleh: Sholih Hasyim
TAHUN 2005, di bulan Ramadhan, alkisah, ada seorang pencuri kerudung di sebuah swalayan di kota Surabaya. Sang pencuri akhirnya tertangkap Satpam dan digebuki massa beramai-ramai.  Namun betapa mengagetkan, tatkala dalam penjelasannya, ia mengatakan,  terpaksa melakukan karena ingin melihat dua putrinya bahagian di saat Hari Raya Idul Fitri. Ia mengaku tak ingin menanggung malu jika pulang tanpa membelikan baju baru di bulan Suci itu.
***
Apapun profesi dan status sosial seseorang, mereka semua merindukan kehidupan yang berbahagia di dunia ini dan berlanjut pada kehidupan nanti. Kehidupan dengan keadaan dan sistem waktu lain yang pasti terjadi.

Sekalipun dia seorang penjahat, dia tidak ingin anak keturunannya mewarisi perbuatannya. Itu berarti fitrah manusia, senang kepada kebaikan yang dikenali hati (al-Ma’ruf) dan benci kepada

Tegakkan Bismillah

Tegakkan “Bismillah”, Semua Akan Mudah
E-mail Print PDF
Dengan basmalah, Umar bin Khathab berkirim surat kepada sungai Nil hingga sungai itu kembali mengalir

Oleh: Shalih Hasyim*

SURAT Al-Fatihah dimulai dengan bismillah tanpa alif, supaya ringan diucapkan. Di sini disebut nama Allah SWT. Induk dari asmaul husna (nama-nama Allah Yang Maha Indah). Nama-nama lainnya mengikuti nama itu. Makna lafazh Allah itu sendiri mengadung makna Yang dipuja dan diibadahi dengan benar, mengabdi dengan puncak cinta dan pengagungan.

Bagaimana bismillah itu bisa merasuk dan menjelma menjadi sebuah kekuatan maha dasyat bagi manusia?

Agar tidak terjadi disconnect dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam surat Al-Fatihah, maka harus memenuhi persyaratan sumber daya manusia yang memiliki pondasi iman yang kuat, mempunyai pribadi dengan cita-cita suci berquran, dirinya sudah ditazkiyah sedemikian rupa,

Qoshosul Anbiya` 4


NABI YANG MEMBAKAR DESA SEMUT

PENGANTAR

Merusak tidak disukai oleh Allah, bahkan merusak pohon-pohon dan hewan-hewan juga tidak boleh. Oleh karena itu, Allah melarang berbuat kerusakan di muka bumi. Di antara pengrusakan itu adalah pengrusakan terhadap tanaman dan binatang. Pada hari Kiamat seorang hamba akan ditanya tentang burung kecil yang dibunuhnya tanpa alasan yang benar. Termasuk dalam hal ini adalah apa yang disampaikan oleh Rasulullah tentang teguran Allah kepada salah seorang Nabi-Nya. Para Nabi memiliki tempat tersendiri di sisi Allah, tetapi ini tidak menghalangi untuk meluruskan mereka jika tindak tanduk mereka keliru walaupun itu remeh. Benar, Allah menegur Nabi atas tindakannya yang membakar sebuah desa semut, hanya karena seekor semut menggigitnya.

NASH HADITS

Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Seorang Nabi singgah dibawa pohon, dia digigit oleh seekor semut. Dia memerintahkan agar barang bawaannya dijauhkan dari bawah pohon itu. Lalu dia memerintahkan agar rumah semut itu dibakar. Maka Allah mewahyukan