KHALIFAH UMAR
PEMIMPIN TELADAN
Selamat Menikmati :
“ Tidakkah kamu perhatikan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. “ (
Qs Ibrahim : 24 )
Membongkar
kuburan untuk mengambil (mencuri) kain kafan darinya atau hanya karena
iseng dan tidak ada kepentingan darinya adalah perbuatan yang dilarang
dalam Islam, karena perbuatan tersebut bertentangan dengan penghormatan
terhadap manusia. Karena manusia ini terhormat ketika hidup dan ketika
mati, sebagaimana firman Allah SWT, “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak Adam.“
(Al Isra’ : 70 ) dan perbuatan itu bertentang dengan sabda Rosulullah
saw : “ Bahwa memecahkan tulang mayit seperti memecahkannya pada waktu
dia hidup “ ( HR Ibnu Hibban )
Manusia yang hidup di dunia ini tidak bisa
luput dari kesalahan. Dalam bahasa Arab manusia disebut ”An Nas” yang
berarti makhluq yang pelupa. Berkata Ibnu Abbas: ”Nabi Adam AS lupa
terhadap janji Allah, maka dinamakan manusia.”( [1] ). Salah satu cara
menutupi kelupaan dan kesalahan tersebut adalah dengan istighfar
(meminta ampun kepada Allah SWT). Oleh karenanya, Allah dalam banyak
ayat memerintahkan kaum muslimin untuk beristighfar dan memohon ampun
kepada-Nya atas kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat. Sebagaimana
yang tersebut dalam hadist qudsi :
Istiqamah di dalam beramal berarti amal yang kita lakukan harus lurus
dan benar. Amal yang lurus dan benar harus mempunyai dua syarat ;
yaitu diniatkan ikhlas karena Allah swt dan harus sesuai dengan tuntunan
nabi besar Muhammad saw.......berikut artikel selengkapnya :
Selang enam tahun setelah masa khalifah
Al-Farruq, lahirnya seorang bayi dari seorang muslim. Tubuhnya begitu
kurus dan mungil. Karena saudara kembarnya lebih banyak mendapatkan
jatah di rahim ibunya sehingga dia tidak memiliki kesempatan untuk
mengembangkan tubuhnya. Namun, kelak tak ada yang mampu menyamainya baik
saudara kembarnya ataupun orang lain dalam hal ilmu. Dialah Amir bin
Syurahabil Al-Humairi yang lebih dikenal dengan panggilan Asy-Sya’bi,
seorang tokoh muslimin pada zamannya.
Abu Hurairah berkata, "Seorang Arab
badui berdiri dan kencing di Masjid, lalu orang-orang ingin mengusirnya.
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepada mereka:
"Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air, atau
dengan seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan
dan tidak diutus untuk membuat kesulitan." (HR. Bukhari)
Muhamad bin
Ali dalam Ideological Response to Terrorism and Extremism
menyatakan bahwa dalam meng-counter teroris, selain serangan
preemtif untuk menggagalkan serangan dan merusakkan rencana serangan,
diperlukan langkah mendasar untuk mengalahkan ideologi kelompok teroris.
Langkah itu adalah mengalahkan ideologinya dan memberikan kepada
masyarakat ideologi alternatif agar ketertarikan kepada ideologi teroris
dapat dilemahkan dan dikalahkan. Serangan ini harus menyasar mindset
(hati dan pikiran) dan merusak habitat tempat tumbuh ideologi itu.
Pada sepuluh malam terakhir,
orang-orang banyak bermalam di masjid katanya untuk iktikaf. Apa
sebenarnya keutamaan iktikaf itu?