Kamis, 16 Mei 2013

Taubatnya Wanita


Taubatnya Wanita Penggoda

Di Makkah, hiduplah seorang wanita cantik yang sudah bersuami. Suatu ketika, ia memerhatikan wajahnya di cermin sembari terkagum-kagum terhadap kecantikannya sendiri. Ia berkata kepada suaminya : “Dengan kecantikan yang aku miliki hari ini, adakah seorang lelaki yang tiada tergoda ketika melihatnya? Suaminya menjawab, “Ya ada.” Iapun berkata ; “Siapa?” “Dialah Ubaid bin Umar,” Jawab suaminya. Ia berkata,Aku jadi penasaran, kalau begitu bolehkah aku mencoba menggodanya?” “Ya silahkan kalau kau mampu” jawab suaminya.
Beberapa saat kemudian, wanita itu mendatangi Ubaid bin Umar dengan berpura-pura sebagai orang yang ingin meminta fatwa. Ubaid berbicara padanya di pinggir ruangan Masjidil Haram. Tiba-tiba wanita itu menyingkap setengah penutup kain wajahnya yang rupawan laksana separuh bulan.
Ubaid : Wahai hamba Allah, tutuplah wajahmu!
Wanita : Sungguh aku tertarik padamu! Maka perhatikanlah diriku.
Ubaid : Aku ingin bertanya sesuatu padamu! Jika engkau menjawab dengan jujur, maka aku akan mempertimbangkan keinginanmu.
Wanita : Setiap pertanyaanmu akan aku jawab dengan jujur.
Ubaid : Beritahukan kepadaku, seandainya malaikat mendatangimu untuk mencabut nyawamu, sukakah engkau bila kau memenuhi keinginanmu?
Wanita : Tidak.
Ubaid : Anda telah berkata jujur. Seandainya engkau dimasukkan ke dalam kubur  kemudian didudukkan untuk ditanyai, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?
Wanita : Tidak!.
Ubaid : Engkau telah berkata jujur. Seandainya manusia diberi catatan amal-amal mereka dan engkau tidak tahu akan menerima catatan dengan tangan kanan atau tangan kiri, sukakah engkau bila  aku memenuhi keinginanmu ini?
Wanita : Tidak!
Ubaid : Engkau telah berkata jujur! Seandainya didatangkan timbangan-timbangan amal dan engkau tidak tahu akan mengambil catatan amalmu dengan tangan kanan atau tangan kiri, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?
Wanita : Tidak!
Ubaid :  Engkau telah berkata jujur. Seandainya engkau berdiri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk ditanya, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?
Wanita : Tidak !
Ubaid : Engkau telah berkata jujur. Maka bertaqwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, wahai hamba Allah, sungguh Dia telah memberimu anugerah besar dan mempercantik dirimu.
Kemudian wanita itu kembali kepada suaminya yang langsung menyambut dirinya dengan pertanyaan, “Bagaimana hasilnya?” ia menjawab singkat, “Engkau suka berbuat bathil dan aku suka berbuat bathil.” Sejak itu, wanita tersebut senantiasa menjaga shalat, shaum dan terus beribadah. Sampai-sampai suaminya berkata, “Kesalahan apa yang telah aku perbuat kepada Ubaid. Ia telah merasuki keadaan istriku. Dulu setiap malam ia laksana pengantin baru, namun ia telah mengubahnya menjadi ahli ibadah!” (Aina Nahnu min Akhlaaqis Salaf : 101-102)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar