Kamis, 16 Mei 2013

Keledaipun tdk begitu


BAHKAN KELEDAI PUN TIDAK SEPERTI ITU

Sebuah pepatah mengatakan, “Keledaipun tidak akan masuk ke lubang yang  sama”.  Itulah gambaran bagi orang-orang yang selalu mengulangi  kesalahan-kesalahan pada kasus yang sama. Manshur bin Abbad Rahimahullah bercerita, “dulu saya memiliki teman yang sering berbuat dosa, kemudian dia bertaubat dan rajin beribadah. Suatu hari aku merasa kehilangan karena tak bertemu dengannya, ada yang bilang dia jatuh sakit. Akupun menjenguk ke rumahnya. Aku mendapatinya terbaring lemah di tempat tidurnya. Mukanya terlihat pucat, matanya  sembab, kedua bibirnya terlihat menebal. Aku berkata penuh khawatir, “Saudaraku perbanyaklah mengucap Laa ilaaha illallah.” Dia melihat kearahku, kemudian pingsan. Setiap kali aku mengulang kalimat syahadat, ia membuka matanya, melihat kearahku dan pingsan kembali. Hingga ia berkata kepadaku, “Aku seperti terhalang untuk mengucapkannya.” Aku bertanya, “Laa haula walaa quwwata illa
billah. Mengapa itu bisa terjadi? Kemanakah shalat, tahajud dan bacaan al Qur’anmu?” Dia menjawab, “Aku melakukan semua itu karena riya. Jika aku sendiri, diam-diam aku minum khamar.
Pernah suatu kali Allah menimpakan suatu penyakit seperti ini kepadaku dan aku merasa bahwa sakit itu akan menyebabkan kematianku. Aku mengatakan kepada putriku, “Wahai anakku, tolong ambilkan aku mushaf al Qur’an. Aku membacanya, lalu berdoa, “Ya Allah sembuhkanlah aku, dan aku berjanji  tidak akan kembali melakukan dosa itu selamanya.” Lalu Allah menyembuhkan penyakitku. Namun aku kembali melakukan dosa seperti sebelumnya, melanggar janjiku kepada Allah. Aku masih terus melakukannya hingga Allah kembali menimpakan penyakit yang hampir membawa kematianku. Aku pun melakukan seperti yang aku lakukan sebelumnya, dan untuk kedua kali, Allah mengabulkan doaku dan menyembuhkan penyakitku. Setelah itu aku kembali lagi pada kebiasaan burukku, hingga aku sakit untuk kali yang ketiga sekarang ini.
Dan aku meminta keluargaku untuk mengeluarkan aku keruang tengah ini. Aku ingin kembali membaca al Qur’an dan berdoa, namun aku tidak mampu membaca satu hurufpun. Aku pun sadar bahwa Allah sudah sangat murka kepadaku. Tatkala aku berdoa, “Ya Allah, sembuhkanlah aku dari sakitku wahai yang Maha Berkuasa atas langit dan bumi.” Seakan aku mendengar suara, “Kamu bertaubat dari dosa ketika sakit saja. Tatkala sembuh, kembali berbuat dosa . Betapa sering kamu diselamatkan dari kesulitan. Betapa sering kamu dientaskan dari ujian. Sedang engkau penuh dosa yang berlumuran?
Manshur rahimahullah melanjutkan, “Demi Allah aku beranjak keluar dari rumahnya dalam keadaan berderai air mata. Ketika aku sampai dipintu rumahnya, dikatakan kepadaku bahwa ia telah meninggal dunia” (Sibaq Nahwal Jinan, Abu Khalid asy-Syaadi)
Masya Allah, saudaraku semoga Allah menyelamatkan kita dari mempermainkan kesempatan yang telah Allah berikan kepada kita. Karena biasanya Allah hanya memberikan kesempatan dua kali, bila kali ketiga seseorang mengulangi perbuatan dosanya maka Allah akan menambah kekafiran kepada orang tersebut hingga tiada seorangpun yang mampu menolongnya kecuali dengan izin Allah saja. Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (QS. An Nisa’ : 137)
(Abu Hafizh Al Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar