Perhiasan Penuntut Ilmu
A
|
dab seorang penuntut ilmu terhadap guru
- Meluruskan niat dan membersihkan diri dari segala kotoran hati agar ilmu yang barokah bisa diamalkan dan bisa di hapal.
- Bersungguh-sungguh dalam belajar dan memanfaatkan waktu untuk mencari ilmu.
- Seorang murid hendaknya ketika berhadapan dengan guru selalu menunjukkan sikap hormat dan beradab dengan menunjukkan wajah yang tawadhu.
- Seorang murid tidak boleh menyebarkan rahasia seorang guru,jika seorang murid menemukan kekurangan pada gurunya maka jangan rendahkan martabatnya,dan janganlah membandingkan antara guru yang satu dengan guru lainnya.
- Tidak boleh duduk di tengah-tengah lingkaran majelis kecuali darurat
- Janganlah seorang murid mengangkat suara terlalu tinggi dan janganlah terlalu banyak bicara kecuali jika dibutuhkan.
- Jauhkan diri dari pertanyaan yang tidak bermanfaat dan jangan memotong pembicaraan guru.
- Menampakkan ekspresi kebahagiaan dalam menerima ilmu dan menyambut kedatangan seorang guru.
- Meninggalkan perdebatan dan kesombongan,tidak meremehkan guru walaupun guru tersebut usianya lebih muda dari sang murid.
- Janganlah seorang murid memaksa gurunya untuk menjawab pertanyaan pada saat sang guru sedang sibuk ataupun dalam kondisi letih.
Dari Abdullah bin Amru bin Ash ia
berkata,”Rasulullah bersabda, ‘Bukan
termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil di antara kami
dan tidak menghargai kemuliaan orang tua (termasuk ulama) di antara kami.’
(HR.Abu Dawud dan Tirmidzi)
Dari Abu musa Al-Asy’Ari,ia berkata, “Rasulullah
bersabda, ‘Di antara wujud mengagungkan Allah adalah menghormati orang tua muslim yang telah beruban,memuliakan
penghapal Al-qur’an (ulama), yang tidak keterlaluan maupun tidak meremehkan
dalam mengamalkan al-qur’an,dan menghormati penguasa muslim yang adil”. (HR.Abu
Dawud,imam an-nawawi mengatakan hadits ini hasan).
Adab-adab sebagai seorang murid ini harus dipelihara
, agar ilmu yang dipelajari membawa berkah dan mendatangkan ridha Allah.
Seorang murid hendaknya tidak merasa puas dengan menuntut ilmu. Sebagaimana
Rasulullah senantiasa berdo’a kepada
Allah dalam QS. 20:114.
Ketekunan mencari ilmu dan menjaga adab-adabnya
telah dicontohkan oleh Nabi Musa yang rela belajar kepada khidir, yang tingkat
kenabian dan keilmuannya sebenarnya di bawah nabi musa. Nabi musa toh tidak malu
belajar kepada khidir.
Musa berkata kepada khidir, ”Bolehkah aku
mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara
ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” (qs Al-kahfi:66)
Nabi musa juga menegaskan kesiapannya untuk sabar
dan ta’at terhadap peraturan guru barunya tersebut. Musa berkata, “Insya
Allah kamu akan mendapati aku sebagai
orang yang sabar,dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan
pun”.(Qs.Al-kahfi:69)
(ummu
hafizh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar