Kamis, 16 Mei 2013

Manisnya Dunia


Manisnya Dunia

وعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم -، قَالَ: " إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا فِتْنَةَ الدُّنْيَا وَفِتْنَةَ النِّسَاءِ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ بِالنِّسَاءِ " ( رواه مسلم)
Dari Abu Said Al Khudriy RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya dunia itu manis  dan hijau. Dan sesungguhnya Allah SWT menjadikan kalian sebagai khalifah padanya, kemudian Dia melihat bagaimana kalian bertindak. Maka takutlah kepada dunia, dan takutlah kepada wanita. Sebab, fitnah pertama kali yang  terjadi pada bani Israil adalah karena wanita.” (HR. Muslim, Shahih)

Dalam hadits ini  Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita tentang  keadaan dunia dan sifat-sifatnya yang membuat terpukau setiap orang yang memandang serta merasakannya. Kemudian beliau  memberitahukan bahwa Allah SWT menjadikan dunia juga sebagai ujian dan cobaan bagi para hamba. Beliau SAW juga menyuruh kita untuk mengerjakan sebab-sebab yang menghindarkan kita dari terjerumus ke dalam fitnah dunia.
Pemberitahuan beliau SAW bahwa dunia itu manis dan hijau, mencakup segala sifat yang melekat pada dunia. Jadi dunia itu memang manis dalam hal pembawaan, rasa, kelezatan dan syahwatnya. Ia hijau dalam keindahan dan kecantikannya yang lahiriah. Firman Allah SWT :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ ﴿١٤﴾
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran : 14)

Allah juga berfirman :
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً ﴿٧﴾
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS. AL Kahfi : 7)

Kelezatan yang bermacam-macam serta pemandangan-pemandangan mempesona di dunia, Allah SWT menjadikannya sebagai ujian dan cobaan bagi manusia. Kemudian Allah SWT menitipkannya  kepada para hamba untuk melihat bagaimana tindakan mereka. Barangsiapa mengambil dunia dari sesuatu yang halal, meletakkannya pada tempatnya yang sesuai, kemudian menggunakannya untuk menegakkan ibadah kepada Allah SWT maka dunia itu menjadi bekal dan kendaraan baginya menuju negeri yang lebih mulia dan lebih kekal ketimbang dunia. Dan sempurnalah baginya kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tetapi siapa saja yang menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesarnya, puncak ilmu dan harapannya maka ia tidak diberi dari dunia itu selain yang ditulis baginya. Tempat kembalinya setelah itu hanyalah kepedihan. Ia tidak merasakan kenikmatan dan syahwat dunia selain beberapa waktu yang sedikit. Jadi, kelezatan yang didapatnya hanya sedikit, sementara kesedihan yang bakal dirasakannya sangat panjang.
Setiap bentuk kelezatan yang ada dalam kehidupan dunia adalah fitnah dan ujian. Tetapi fitnah dunia yang paling besar dan paling parah adalah wanita. Sebab, fitnah yang mereka timbulkan sangat besar. Apabila terjerumus ke dalamnya, sangat berbahaya bagi seorang hamba, dan dampak buruknya pun sangat hebat. Karena para wanita adalah alat berburu setan dan jerat utamanya. Betapa banyak setan telah menjerat lewat wanita, orang-orang yang asalnya terpelajar, kemudian berubah menjadi tawanan hawa nafsu dan dosa-dosanya! Padahal sebelumnya ia orang yang bermartabat ketika jauh dari jeratan ini. Sungguh! Dosa itu disebabkan dirinya sendiri, karena ia tidak bisa menjaga dirinya dari ujian tersebut.
Seandainya ia menjaga dirinya dari wanita, tidak menerobos lubang-lubang yang diharamkan karena memasukinya, tidak mendekati bencana, dan senantiasa meminta perlindungan kepada Rabb Yang Maha Menjaga, pastilah ia selamat dari fitnah dan terbebas dari bencana.
Karena inilah, Rasulullah SAW secara khusus memperingatkan kita dari bahaya wanita dalam hadits di atas. Beliau SAW memberitahukan kepada kita tentang peristiwa dan kejadian yang terjadi pada umat-umat sebelum kita. Dimana kebanyakan penyebab kehancuran mereka berawal dari wanita. Oleh sebab itu marilah mita ambil pelajaran dari setiap kejadian yang telah berlalu. Karena dalam peristiwa itu ada ibrah (pelajaran) bagi orang-orang yang berfikir dan merupakan peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa. Wallahua’lam. (Abu Hafizh Al Bukhaori)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar