RAMADHAN DAN TAUBAT KEPADA ALLAH
Segala puji bagi Allah, Yang Mengampuni
dosa, menerima taubat, sangat berat siksa-Nya, pemilik kekuasaan. Tiada
Ilah selain Dia, kepada-Nya lah tempat kembali. Aku bersaksi bahwa
tidak ada Ilah selain Allah Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha
Penyayang. Dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya
bersifat sangat penyayang kepada kaum mukminin. Amma ba'du:
Allah berfirman:
Taubat bukan hanya untuk orang yang berdosa lagi melakukan kesalahan saja, bahkan ia berlaku umum di setiap orang beriman yang ingin mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat.
Maka sesungguhnya di antara kebesaran
nimat Allah terhadap hamba-Nya bahwa ia menjadikan pintu taubat terbuka
bagi orang-orang yang bertaubat, menjadikannya sebagai fajar yang mulai
bersamanya rihlah (perjalanan) kepada Allah dengan hati yang patah, air
mata yang berlinang, keningnya tunduk dan lehernya merendah.
Dari Abu Musa al-Asy'ari , dari Nabi saw., beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah membuka tangan-Nya di malam hari agar bertaubat orang yang bersalah di siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari agar bertaubat orang yang bersalah/berdosa di malam hari, hingga terbit matahari dari sebelah baratnya." (HR. Muslim: 4/2113. 2759).
"Sesungguhnya Allah membuka tangan-Nya di malam hari agar bertaubat orang yang bersalah di siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari agar bertaubat orang yang bersalah/berdosa di malam hari, hingga terbit matahari dari sebelah baratnya." (HR. Muslim: 4/2113. 2759).
Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah bersabda;
"Barangsiapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya niscaya Allah menerima taubatnya." (HR.Muslim: 4/2703, 2706).
"Barangsiapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya niscaya Allah menerima taubatnya." (HR.Muslim: 4/2703, 2706).
Dan dari Ibnu Umar, dari Nabi saw., beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selama ruh belum sampai tenggorokan." HR: Ahmad 3/1532, 1330, at-Tirmidzi: 3537, dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib 3/218/3143 dan al-Misykaat: 2449, 2343).
"Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selama ruh belum sampai tenggorokan." HR: Ahmad 3/1532, 1330, at-Tirmidzi: 3537, dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib 3/218/3143 dan al-Misykaat: 2449, 2343).
Wahai saudaraku yang mulia, ketahuilah
sesungguhnya bulan Ramadhan adalah kesempatan besar untuk bertaubat
kepada Allah, kembali kepada-Nya, dan memperbaharui perjanjian bersama
Pencipta-mu, dan janganlah engkau termasuk orang yang tertipu, dan yang
demikian bahwa berlalu bulan Ramadhan dan engkau tidak mendapat ampunan
–semoga Allah melindungi kita dari hal itu-.
Dari Jabir bin Samurah, ia berkata, 'Rasulullah bersabda:
'Jibril datang kepadamu dan berkata, 'Wahai Muhammad, barangsiapa yang menemui bulan Ramadhan lalu ia wafat dan tidak diampuni baginya, maka ia dimasukkan ke neraka, lalu Allah menjauhkannya. Bacalah amin. Maka aku membaca 'Amin'." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, dan at-Thabrani dalam al-Kabir. Lihat: Shahih al-Jami' (70).
'Jibril datang kepadamu dan berkata, 'Wahai Muhammad, barangsiapa yang menemui bulan Ramadhan lalu ia wafat dan tidak diampuni baginya, maka ia dimasukkan ke neraka, lalu Allah menjauhkannya. Bacalah amin. Maka aku membaca 'Amin'." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, dan at-Thabrani dalam al-Kabir. Lihat: Shahih al-Jami' (70).
Dan dari Abu Hurairah, ia berkata, 'Rasulullah bersabda:
"Merugilah seseorang yang bulan Ramadhan datang kepadanya kemudian pergi sebelum ia mendapat ampunan." (HR. at-Tirmidzi 3545 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwa` (1/36) (6) dan al-Misykah (709).
"Merugilah seseorang yang bulan Ramadhan datang kepadanya kemudian pergi sebelum ia mendapat ampunan." (HR. at-Tirmidzi 3545 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwa` (1/36) (6) dan al-Misykah (709).
Inilah bulan Ramadhan, bulan penuh
berkah dan kebaikan. Allah memberinya keutamaan yang banyak,
perkara-perkara yang terpuji. Ia adalah bulan al-Qur`an, bulan
kebaikan, bulan taubat dan penebus dosa dan kesalahan. Padanya
diturunkan rahmat, diangkat derajat, dibukakan pintu-pintu surga
padanya, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syetan-syetan yang
nakal.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, 'Rasulullah saw. bersabda:
"Apabila telah tiba bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan syetan-syetan dibelenggu."
"Apabila telah tiba bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan syetan-syetan dibelenggu."
Dan di dalam Shahih Muslim: 'Dibukalah pintu-pintu rahmat, ditutup pintu-pintu neraka jahanam, dan syetan-syetan dibelenggu." (HR. al-Bukhari 1898 dan Muslim 1079).
Wahai saudaraku yang tercinta,
sungguh-sungguhlah dalam bertaubat, segeralah kembali. Maka tidak ada
waktu istirahat bagi hamba kecuali di bawah pohon Thuba, dan tidak ada
ketetapan bagi orang yang mencintai kecuali di hari tambahan (akhirat).
Maka segeralah taubat dan berlari kepada Allah sebelum dosa-dosa
mematikanmu dan segala maksiat dan kesalahan membinasakanmu. Maka
terjagalah dari kelalaianmu, sadarlah dari kelengahanmu. Hari-hari
terus berlalu dan lewat. Maka janganlah engkau menjadi orang yang
merugi dengan zuhudmu (tidak punya apa-apa) di surga yang penuh
kenikmatan. Segeralah bertaubat dan menyesali terhadap dosa-dosa yang
di mana lalu.
Rasulullah, pemimpin umat yang pertama
dan terakhir, sedangkan Allah telah mengampuni dosanya yang terdahulu
dan yang akan datang, tidak pernah berhenti bertaubat kepada Allah dan
meminta ampunan kepada-Nya beberapa kali setiap hari. Dari Abu Hurairah
, ia berkata, 'Aku mendengar Rasulullah bersabda:
"Demi Allah, sesungguhnya meminta ampun dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. al-Bukhari 6307).
Hendaklah menjadi suri tauladan dan panutan utama bagimu. Janganlah engkau menunda taubat, dan tinggalkannya darimu kata-kata 'akan' dan kata-kata sejenisnya.
Benar
"Demi Allah, sesungguhnya meminta ampun dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. al-Bukhari 6307).
Hendaklah menjadi suri tauladan dan panutan utama bagimu. Janganlah engkau menunda taubat, dan tinggalkannya darimu kata-kata 'akan' dan kata-kata sejenisnya.
Benar
,
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Wahai orang yang menyia-nyiakan harinya, sungguh engkau telah menyia-nyiakan kemarin. Engkau telah membunuh dirimu dengan perbuatan maksiat dan dosa. kembalilah kepada Tuhan-mu. Sesalilah kesalahanmu di sisi Allah. Tumpahkanlah air mata dalam bertaubat. Rendahkanlah diri kepada Allah dan mintalah pengampunan dari-Nya niscaya engkau mendapat-Nya senang denganmu. Dari Anas, ia berkata, 'Rasulullah bersabda:
"Sungguh Allah lebih senang dengan taubat hamba-Nya saat bertaubat kepada-Nya dari seseorang darimu yang berada di atas tunggangannya di padang pasir, lalu tunggangan hilang darinya, sedangkan di atasnya makanan dan minumannya, lalu ia merasa putus asa darinya. lalu ia mendatangi pohon, berbaring di bawah naungannya, sedangkan dia sudah merasa putus asa untuk mendapatkan tunggangannya. Maka saat dia dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba ia (tunggangan) berdiri di sampingnya, ia pun memegang tali kekangnya kemudian berkata karena saking gembiranya: Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah rabbmu. Dia salah (berbicara) karena saking gembiranya."(HR. al-Bukhari 6309 dan Muslim 2747 dan ini adalah lafazhnya).
Bagaimana pendapatmu, wahai hamba
Allah? Allah merasa senang denganmu saat engkau bertaubat dan kembali
kepada-Nya. Sedangkan engkau, siapakah engkau? Engkau adalah seorang
hamba yang miskin, hina, lemah yang tidak mempunyai daya dan upaya. Dan
Dia, siapakah Dia? Dia adalah Allah Raja semua raja, Penguasa langit
dan bumi. Di tangan-Nya kerajaan segala sesuatu.
Maka, wahai saudaraku, janganlah engkau
berputus asa dari rahmat Allah. Ketahuilah, sesungguhnya Allah, tidak
ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni-Nya. Dan tidak ada hamba
berdosa yang datang kepadanya kecuali Dia menerima taubatnya, Dia Maha
Luas maaf-Nya, banyak ampunan, mengampuni dosa dan menerima taubat.
Maha Suci Dia. Rahmat-Nya meluasai segala sesuatu.
Dari Anas, ia berkata: 'Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
"Allah berfirman, 'Wahai keturunan Adam, sesungguhnya selalu engkau berdoa dan mengharap kepada-Ku niscaya Aku mengampuni segala dosa yang ada padamu dan Aku tidak perduli. Wahai keturunan Adam, jikalau dosamu mencapai puncak langi kemudian engkau meminta ampun kepada-Mu niscaya Aku mengampunimu dan aku tidak perduli. Wahai keturunan Adam, sungguh jika engkau datang dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemui Aku dalam kondisi tidak menyekutukan sesuatu dengan-Ku niscaya Aku mendatangimu dengan ampunan sepenuhnya." (HR. at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah (1/249-250) (127) dan al-Misykaah 4336.
"Allah berfirman, 'Wahai keturunan Adam, sesungguhnya selalu engkau berdoa dan mengharap kepada-Ku niscaya Aku mengampuni segala dosa yang ada padamu dan Aku tidak perduli. Wahai keturunan Adam, jikalau dosamu mencapai puncak langi kemudian engkau meminta ampun kepada-Mu niscaya Aku mengampunimu dan aku tidak perduli. Wahai keturunan Adam, sungguh jika engkau datang dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemui Aku dalam kondisi tidak menyekutukan sesuatu dengan-Ku niscaya Aku mendatangimu dengan ampunan sepenuhnya." (HR. at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah (1/249-250) (127) dan al-Misykaah 4336.
Wahai saudaraku, wahai orang yang Allah
telah menerima taubatmu karena meninggalkan shalat, janganlah engkau
lalai dalam menunaikannya setelah itu.
Wahai orang yang Allah telah
mengampunimu karena mendengarkan musik-musik, menyaksikan film-film
yang merusak, sinetron-sinetron yang tidak bernilai. Janganlah engkau
kembali kepada dosa-dosa besar tersebut dan bencana yang besar.
Wahai orang yang Allah telah
memberikan nikmat kepadamu dengan meninggalkan mengisap rokok dan yang
keji lainnya, janganlah engkau kembali kepadanya di saat yang lain
setelah Allah menyelamatkanmu dari kejahatannya dan dampak negatifnya
yang mengerikan.
Wahai orang yang berpuasa dari yang
dihalalkan Allah kepadanya dan tidak puasa dari memakan riba yang
diharamkan Allah kepadanya dan memakan harta manusia dengan cara yang
batil. Segeralah bertaubat sebelum hilangnya kesempatan.
Sebagai kesimpulan, saya katakan: saya
memuji Allah bahwa Ramadhan telah sampai kepadamu, memberi nikmat
kepadamu dengan bertaubat dan meminta ampun. Dan saya memohon
kepada-Nya ketetapan di atas kebenaran hingga wafat.
Dan semoga Allah selalu memberi rahmat dan kesejahteraan kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
(Sumber: Artikel ditulis oleh Tim Situs Islam Tanya Jawab dan dikutip dari situs resmi islamhouse.com pada Jum'at (29/07).)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar