BERITA GEMBIRA DARI LANGIT
BERBAHAGIALAH … !!!
Allah
berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ
أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ ﴿١٨٥﴾
Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran : 185)
Ribuan
langkah kaki telah terjejah, jutaan peluh telah bercucuran dan iringan doa dan
ikhtiar telah dilakukan. Tapi ingatlah … manusia mempunyai batas yang tidak
dapat di tembus siapapun bila ia telah datang menyapa. Ya … itulah kematian.
Suatu misteri pasti, yang
akan dialami setiap anak Adam
dengan episode akhir yang telah dirancangnya
sendiri. Itulah pemutus segala asa yang terbumbung tinggi. Pemisah antara si
mati dengan segala yang dicinta. Pantaslah Rasulullah berkata ‘Orang yang paling cerdas adalah orang
yang sering mengingat kematian’. Karena ketika ia terus mengingat kematian, disaat itu keimanan meningkat dan ikhtiar
taat terus dioptimalkan.
Disaat
hal itu datang menyapa kita, akan ada isakan tangis dan rasa kehilangan bagi
orang-orang yang kita tinggalkan, meski mungkin tertahan di dalam dada. Tetesan air akan keluar dari mata yang
memerah akibat kesedihan yang mendalam, dikarenakan begitu besar cintanya pada kita. Tetapi sebesar apapun
cinta mereka kepada kita,
tetap saja tiada seorang pun yang bersedia menemani kita dalam kesunyian dan
kegelapan di alam kubur. Maka saat itu, segala bentuk penghargaan, status
sosial, penghormatan, harta benda tak lagi bermanfaat. Saat itu, Kiroman Katibin menyelesaikan tugasnya mendampingi kita. Catatan ditutup,
segala waktu beramal shalih sirna, pupus dan semua amal kita terputus.
Masya
Allah, alangkah malangnya diri bila tiada kebaikan yang menyertai kita.
Alangkah menderitanya diri bila dalam kondisi demikian. Terngiang dalam ingatan
ayat-ayat yang mengabarkan betapa susahnya orang-orang yang tiada amal,
meraung-raung, menundukkan kepala, menyesal sembari berharap kepada Allah
dengan harapan kosong yang tiada mungkin
terkabulkan, agar kiranya dikembalikan ke dunia walau
hanya sesaat untuk beramal shaleh. Sebagaimana Allah gambarkan dalam firmannya
:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُؤُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ
رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحاً إِنَّا مُوقِنُونَ
﴿١٢﴾
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya
kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di
hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan
mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal
saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (QS. As Sajdah :
32)
وَأَنذِرِ النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ
ظَلَمُواْ رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ
الرُّسُلَ أَوَلَمْ تَكُونُواْ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ
﴿٤٤﴾
Dan berikanlah
peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab
kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami,
beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang
sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti
rasul-rasul. (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah
dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?, (QS. Ibrahim : 44)
Berkenaan
dengan persoalan waktu untuk beramal shaleh, Imam Hasan Al Bashri Ra. Pernah berkata “Demi Allah, apabila
orang yang telah dikebumikan itu ditanya, ‘Inilah dunia beserta semua isinya
dari awal hingga akhirnya, yang bisa engkau gunakan untuk anak cucu anda
setelah kematian anda, agar mereka dapat berfoya-foya, padahal sebelumnya
engkau adalah orang yang tak punya, yang engkau miliki hanyalah mereka; dan ini
masa ( 1 hari/1 jam) yang anda tinggalkan dan tidak anda gunakan untuk beramal
untuk diri anda; mana yang akan anda pilih? Tentu ia akan memilih masa
tersebut. Walaupun tawaran terus ditingkatkan berkali-kali lipat. Maka
kritiklah hari-harimu untuk kemaslahatanmu, cermati meski hanya satu jam dan
hormatilah meski hanya satu kata; waspadailah kehinaan yang datang di akhir
kehidupanmu. Janganlah anda merasa aman untuk tidak dihujjah oleh ucapanmu sendiri.
(Hilyatul Auliya’ 2/139)
La
Tahzan. Janganlah bersedih wahai jiwa-jiwa yang tenang, masih ada secerca
harapan yang bisa kita harapkan. Wahai orang tua yang shalih dan shalihah, yang
berikhtiar sekuat tenaga membina generasi yang dicintainya hingga tumbuh
menjadi hamba Allah yang shalih. Orang tua yang telah bersusah payah menanamkan
‘softwere’ ketaatan didalam memori sang buah hati, menggoreskan warna
ilmu dan iman kedalam sanubari anaknya.
Berbahagialah
….!!!
Karena
jerih payah lagi berpeluh yang telah diusahakan ternyata membuahkan hasil
dengan adanya kebaikan (pahala) yang terus mengalir kepada orang tuanya meskipun
tubuh telah hacur melebur di dalam kubur. Rasulullah
bersabda :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ
إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو
لَهُ
Apabila salah seorang manusia meninggal
dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya (HR.
Muttafaqun Alaih)
Berbahagialah
….!!!
Bahwa
untaian doa yang mereka lantunkan sebagai permohonan ampun kepada Allah untuk
orang tua akan mengangkat derajat orang tuanya disisi Allah.
حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ
عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ
فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Telah menceritakan kepada kami Yazid, dia
berkata; telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Ashim bin Abu
An Nujud dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan
mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian
berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? ' maka Allah berfirman; 'Dari
istighfar anakmu.'" (HR. Ahmad (10890))
Berbahagialah
…. !!!
Lantunan
Quran yang telah kita ajarkan kepada mereka hingga mereka menjadi seorang
hafizh Quran akan menolong kita. Hadir memberikan kita pakaian kebesaran dan
mahkota kehormatan bagi kita para orang tua.
Berbahagialah
… !!!
Ketika anak kita tumbuh dalam
naungan iman dan Islam, bergerak, beramal dan bertindak sesuai dengan keridhaan
Allah. Semua itulah yang akan menghantarkan kita kepada derajat kemuliaan.
Amalan shaleh yang mereka lakukan akan terus mengalir kepada para orang tua
yang telah menunjukinya kepada kebaikan. Bukankah Rasulullah telah bersabda :
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ
مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ
دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ
لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
Barang siapa mengajak kepada kebaikan,
maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang
siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang
diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka
sedikitpun. (HR. Muslim)
Berbahagialah
akan firman Allah :
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ
آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم
مِّن كُلِّ بَابٍ ﴿٢٣﴾
(yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke
dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu; (QS. Ar-Ra’du :23)
Perhatikanlah
bagaimana sayangnya Allah kepada kita. Jauh-jauh waktu sebelum kita diciptakan, Allah telah sediakan surga yang penuh kenikmatan bagi
orang-orang yang dikasihiNya.
Kenikmatan yang tiada berujung. Kenikmatan diatas kenikmatan bagi orang-orang
yang telah berinvestasi kebaikan selama didunia hingga ia rela ‘berpuasa’
menahan segala keinginan yang menggiurkan syahwat. Karena dia sadar dan faham
dunia bukanlah tempat kediaman yang sebenarnya. Karena dunia adalah penjara yang ada baginya dan diakhirat kelaklah
kenikmatan hidup yang kekal nan abadi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dunia penjara orang mu`min dan
surga orang kafir." (HR. Muslim)
Kenikmatan
yang akan disempurnakan dengan melihat wajah Allah di Jannah kelak. Oleh karena itu beramal shalehlah dan
jangan menyekutukan Allah dengan yang lain. Insya Allah kita termasuk
kedalamnya.
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى
إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ
عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً ﴿١١٠﴾
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini
hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
(QS. Al Kahfi : 110)
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبْجَرَ
عَنْ ثُوَيْرِ بْنِ أَبِي فَاخِتَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً لَيَنْظُرُ فِي مُلْكِ أَلْفَيْ
سَنَةٍ يَرَى أَقْصَاهُ كَمَا يَرَى أَدْنَاهُ يَنْظُرُ فِي أَزْوَاجِهِ وَخَدَمِهِ
وَإِنَّ أَفْضَلَهُمْ مَنْزِلَةً لَيَنْظُرُ فِي وَجْهِ اللَّهِ تَعَالَى كُلَّ يَوْمٍ
مَرَّتَيْنِ
Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abjar dari Tsuwair bin
Abu Fakhitah dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya penghuni surga yang paling rendah
derajatnya, ia akan melihat dalam sebuah istana selama dua ribu tahun. Ia
melihat bagian paling ujungnya sebagaimana ia melihat bagian paling dekatnya,
ia juga akan melihat para isteri dan pembantunya. Dan sesungguhnya penghuni
surga yang paling mulia derajatnya akan melihat wajah Allah Ta'ala setiap hari
sebanyak dua kali." (HR. Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar