Senin, 11 Juni 2012

Berita Gembira Berbahagialah !



BERITA GEMBIRA DARI LANGIT
BERBAHAGIALAH … !!!
ABU HAFIZH AL BUKHARI


Allah berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ ﴿١٨٥﴾

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran : 185)

Ribuan langkah kaki telah terjejah, jutaan peluh telah bercucuran dan iringan doa dan ikhtiar telah dilakukan. Tapi ingatlah … manusia mempunyai batas yang tidak dapat di tembus siapapun bila ia telah datang menyapa. Ya … itulah kematian. Suatu misteri pasti, yang akan dialami setiap anak Adam dengan episode akhir yang telah dirancangnya sendiri. Itulah pemutus segala asa yang terbumbung tinggi. Pemisah antara si mati dengan segala yang dicinta. Pantaslah Rasulullah berkata Orang yang paling cerdas adalah orang yang sering mengingat kematian. Karena ketika ia terus mengingat kematian, disaat itu keimanan meningkat dan ikhtiar taat terus dioptimalkan.

Disaat hal itu datang menyapa kita, akan ada isakan tangis dan rasa kehilangan bagi orang-orang yang kita tinggalkan, meski mungkin tertahan di dalam dada. Tetesan air akan keluar dari mata yang memerah akibat kesedihan yang mendalam, dikarenakan begitu besar cintanya pada kita. Tetapi sebesar apapun cinta mereka kepada kita, tetap saja tiada seorang pun yang bersedia menemani kita dalam kesunyian dan kegelapan di alam kubur. Maka saat itu, segala bentuk penghargaan, status sosial, penghormatan, harta benda tak lagi bermanfaat. Saat itu, Kiroman Katibin menyelesaikan tugasnya mendampingi kita. Catatan ditutup, segala waktu beramal shalih sirna, pupus dan semua amal kita terputus.

Masya Allah, alangkah malangnya diri bila tiada kebaikan yang menyertai kita. Alangkah menderitanya diri bila dalam kondisi demikian. Terngiang dalam ingatan ayat-ayat yang mengabarkan betapa susahnya orang-orang yang tiada amal, meraung-raung, menundukkan kepala, menyesal sembari berharap kepada Allah dengan harapan kosong yang tiada mungkin terkabulkan, agar kiranya dikembalikan ke dunia walau hanya sesaat untuk beramal shaleh. Sebagaimana Allah gambarkan dalam firmannya :

وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُؤُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحاً إِنَّا مُوقِنُونَ ﴿١٢﴾

Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (QS. As Sajdah : 32)


وَأَنذِرِ النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُواْ رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ أَوَلَمْ تَكُونُواْ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ ﴿٤٤﴾

Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?, (QS. Ibrahim : 44)

Berkenaan dengan persoalan waktu untuk beramal shaleh, Imam Hasan Al Bashri Ra. Pernah berkata “Demi Allah, apabila orang yang telah dikebumikan itu ditanya, ‘Inilah dunia beserta semua isinya dari awal hingga akhirnya, yang bisa engkau gunakan untuk anak cucu anda setelah kematian anda, agar mereka dapat berfoya-foya, padahal sebelumnya engkau adalah orang yang tak punya, yang engkau miliki hanyalah mereka; dan ini masa ( 1 hari/1 jam) yang anda tinggalkan dan tidak anda gunakan untuk beramal untuk diri anda; mana yang akan anda pilih? Tentu ia akan memilih masa tersebut. Walaupun tawaran terus ditingkatkan berkali-kali lipat. Maka kritiklah hari-harimu untuk kemaslahatanmu, cermati meski hanya satu jam dan hormatilah meski hanya satu kata; waspadailah kehinaan yang datang di akhir kehidupanmu. Janganlah anda merasa aman untuk tidak dihujjah oleh ucapanmu sendiri. (Hilyatul Auliya’ 2/139)

La Tahzan. Janganlah bersedih wahai jiwa-jiwa yang tenang, masih ada secerca harapan yang bisa kita harapkan. Wahai orang tua yang shalih dan shalihah, yang berikhtiar sekuat tenaga membina generasi yang dicintainya hingga tumbuh menjadi hamba Allah yang shalih. Orang tua yang telah bersusah payah menanamkan ‘softwere’ ketaatan didalam memori sang buah hati, menggoreskan warna ilmu dan iman kedalam sanubari anaknya.

Berbahagialah ….!!!

Karena jerih payah lagi berpeluh yang telah diusahakan ternyata membuahkan hasil dengan adanya kebaikan (pahala) yang terus mengalir kepada orang tuanya meskipun tubuh telah hacur melebur di dalam kubur. Rasulullah bersabda :

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya (HR. Muttafaqun Alaih)

Berbahagialah ….!!!

Bahwa untaian doa yang mereka lantunkan sebagai permohonan ampun kepada Allah untuk orang tua akan mengangkat derajat orang tuanya disisi Allah.

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

Telah menceritakan kepada kami Yazid, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Ashim bin Abu An Nujud dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? ' maka Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu.'" (HR. Ahmad (10890))

Berbahagialah …. !!!

Lantunan Quran yang telah kita ajarkan kepada mereka hingga mereka menjadi seorang hafizh Quran akan menolong kita. Hadir memberikan kita pakaian kebesaran dan mahkota kehormatan bagi kita para orang tua.


Berbahagialah … !!!

Ketika anak kita tumbuh dalam naungan iman dan Islam, bergerak, beramal dan bertindak sesuai dengan keridhaan Allah. Semua itulah yang akan menghantarkan kita kepada derajat kemuliaan. Amalan shaleh yang mereka lakukan akan terus mengalir kepada para orang tua yang telah menunjukinya kepada kebaikan. Bukankah Rasulullah telah bersabda :

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. (HR. Muslim)

Berbahagialah akan firman Allah :

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ ﴿٢٣﴾

(yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (QS. Ar-Ra’du :23)

Perhatikanlah bagaimana sayangnya Allah kepada kita. Jauh-jauh waktu sebelum kita diciptakan, Allah telah sediakan surga yang penuh kenikmatan bagi orang-orang yang dikasihiNya. Kenikmatan yang tiada berujung. Kenikmatan diatas kenikmatan bagi orang-orang yang telah berinvestasi kebaikan selama didunia hingga ia rela ‘berpuasa’ menahan segala keinginan yang menggiurkan syahwat. Karena dia sadar dan faham dunia bukanlah tempat kediaman yang sebenarnya. Karena dunia adalah penjara yang ada baginya dan diakhirat kelaklah kenikmatan hidup yang kekal nan abadi.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dunia penjara orang mu`min dan surga orang kafir." (HR. Muslim)

Kenikmatan yang akan disempurnakan dengan melihat wajah Allah di Jannah kelak. Oleh karena itu beramal shalehlah dan jangan menyekutukan Allah dengan yang lain. Insya Allah kita termasuk kedalamnya.

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً ﴿١١٠﴾

Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (QS. Al Kahfi : 110)


حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبْجَرَ عَنْ ثُوَيْرِ بْنِ أَبِي فَاخِتَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً لَيَنْظُرُ فِي مُلْكِ أَلْفَيْ سَنَةٍ يَرَى أَقْصَاهُ كَمَا يَرَى أَدْنَاهُ يَنْظُرُ فِي أَزْوَاجِهِ وَخَدَمِهِ وَإِنَّ أَفْضَلَهُمْ مَنْزِلَةً لَيَنْظُرُ فِي وَجْهِ اللَّهِ تَعَالَى كُلَّ يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abjar dari Tsuwair bin Abu Fakhitah dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya penghuni surga yang paling rendah derajatnya, ia akan melihat dalam sebuah istana selama dua ribu tahun. Ia melihat bagian paling ujungnya sebagaimana ia melihat bagian paling dekatnya, ia juga akan melihat para isteri dan pembantunya. Dan sesungguhnya penghuni surga yang paling mulia derajatnya akan melihat wajah Allah Ta'ala setiap hari sebanyak dua kali." (HR. Ahmad)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar